Ateroma pada kaki

Ateroma pada kaki jarang sekali terdiagnosis, hal ini disebabkan karena bagian tungkai bawah tidak kaya akan kelenjar sebasea seperti pada bagian punggung, leher, kepala atau selangkangan.

Dalam pengertian klasik, ateroma adalah neoplasma kistik yang terbentuk akibat penyumbatan saluran kelenjar sebasea. Ateroma semacam itu dapat berkembang di hampir semua bagian tubuh, kecuali telapak tangan dan kaki, karena tidak ada kelenjar sebasea di area tersebut. Ateroma di kaki sering disalahartikan sebagai tumor terkait ateroma - fibroma, lipoma, atau higroma. Kista tidak menimbulkan rasa tidak nyaman, tidak sakit, dan tumbuh sangat lambat, terkadang tetap dalam ukuran yang sama selama beberapa dekade. Inilah sebabnya mengapa ateroma harus dibedakan dengan jelas dan rencana perawatan harus dibuat, yang dalam 99,9% kasus adalah pembedahan.

Tanda klinis ateroma tungkai:

• Ukuran kista.
• Rasa nyeri saat palpasi.
• Konsistensi tanda-tanda visual ateroma selama bergerak dan berjalan.
• Ada atau tidaknya hiperemia kulit di daerah kista.
• Ada atau tidaknya faktor traumatik yang dapat menyebabkan timbulnya ateroma.

Ateroma kelenjar sebasea diobati dengan pembedahan; paling sering, operasi dilakukan secara rawat jalan menggunakan teknik invasif minimal (laser, teknologi gelombang radio).

Perlu dicatat bahwa penyakit lain yang tidak berhubungan dengan kulit atau kelenjar sebasea juga dapat disebut ateroma. Ini adalah ateroma arteri - proses degeneratif, akibatnya plak lemak atau jaringan parut tertentu terbentuk di dinding pembuluh darah. Penyumbatan arteri seperti itu menyebabkan penyempitan dan gangguan aliran darah normal. Ateroma arteri, pada umumnya, merupakan jenis penyakit umum - aterosklerosis. Ateroma arteri semacam itu dihilangkan menggunakan revaskularisasi koroner, ketika aliran darah dipulihkan melalui pembedahan - bypass (pelebaran arteri koroner). Ateroma vaskular di kaki paling sering memengaruhi otot betis atau otot paha.

[ 1 ], [ 2 ], [ 3 ], [ 4 ], [ 5 ], [ 6 ], [ 7 ], [ 8 ]

Ateroma di paha

Kelenjar sebasea di bagian tubuh femoralis jumlahnya sangat sedikit, jadi ateroma di paha harus dibedakan dengan lipoma, fibroma, higroma. Jika diagnosis kista kelenjar sebasea sudah dipastikan, pengobatan ateroma di paha biasanya dilakukan dengan pembedahan. Pengobatan konservatif tidak efektif, karena ateroma pada dasarnya adalah saluran ekskresi yang tidak berfungsi yang tersumbat oleh sebum. Bahkan menusuk dan memeras isi kista tidak dapat menetralkan neoplasma itu sendiri, kapsul padat dan penyebab sebenarnya dari pembentukan ateroma tetap ada. Ateroma di paha mengacu pada formasi seperti tumor jinak pada kulit jaringan subkutan, jadi biasanya tidak ada indikasi untuk pengangkatan kista darurat, pengecualian mungkin adalah ateroma bernanah dan meradang yang menyebabkan rasa sakit dan bertambah besar. Taktik pengobatan selalu bersifat individual dan bergantung pada indikator klinis kista, namun, pengangkatannya dengan pembedahan atau laser tidak dapat dihindari.

Selain kista kelenjar sebasea yang umum, ada juga jenis ateroma paha - steatoma. Ini adalah neoplasma kulit retensi yang sama, yang memiliki kapsul dan isi dalam bentuk sekresi lemak, tetapi merupakan tahap akhir dari perkembangan selulit. Steatoma paha adalah area jaringan lemak yang luas, yang sepenuhnya dijalin dengan serat protein dalam bentuk semacam sarang lebah. Tonjolan seperti tumor yang bergelombang tidak hanya mewakili cacat kosmetik, tetapi juga secara signifikan mempengaruhi suplai darah normal ke jaringan paha. Pengobatan selulit pada tahap akhir dan dalam bentuk yang serupa memerlukan deskripsi terperinci yang terpisah, kami hanya akan mencatat bahwa ateroma paha dalam bentuk ini tidak diobati dengan pembedahan. Terapi dilakukan untuk waktu yang lama, menggunakan berbagai macam tindakan dan prosedur, termasuk metode konservatif dan bedah.

[ 9 ], [ 10 ], [ 11 ], [ 12 ], [ 13 ]

Ateroma pada kaki

Bagian kaki, tungkai bawah, tulang kering (crus) secara kondisional dibagi menjadi zona depan dan belakang; ada lebih banyak kelenjar sebasea di zona belakang, oleh karena itu setiap pembentukan seperti tumor paling sering terbentuk di sana.

Perlu dicatat bahwa ateroma tungkai bawah merupakan fenomena yang sangat langka, karena jaringan subkutan di area ini kurang berkembang, kelenjar alveolar praktis tidak terwakili, artinya, hampir tidak ada tempat untuk pembentukan kista subkutan retensi sejati. Seringkali, fibroma, lipoma, higroma, histiositoma fibrosa disalahartikan sebagai ateroma, yang agak mirip dengan ateroma dalam manifestasi klinis, tetapi berbeda dalam struktur histologis dan diobati secara berbeda.

Ateroma sebagai kista saluran sebasea glandulae berkembang cukup lambat, tidak sakit, tidak memanifestasikan dirinya dalam perubahan pada kulit, tetapi rentan terhadap peradangan dan nanah yang sering terjadi. Pada tulang kering, ateroma dapat muncul akibat memar, serta di dekat bekas luka pascaoperasi, ketika patensi kelenjar sebasea terganggu. Jika diagnosis memastikan bahwa neoplasma tersebut adalah ateroma, maka harus diangkat melalui pembedahan atau dengan laser. Operasi dilakukan dalam apa yang disebut periode "dingin", yaitu ketika tidak ada gejala proses inflamasi atau abses. Eksisi kista dilakukan dengan anestesi lokal, paling sering pada pasien rawat jalan. Pengangkatan kista retensi kelenjar sebasea termasuk dalam kategori operasi kecil dan tidak sulit. Kekambuhan ateroma pada tungkai bawah hanya mungkin terjadi pada kasus enukleasi formasi yang berkualitas buruk, serta selama operasi pada kista yang bernanah, ketika, akibat peradangan, jaringan di sekitar kapsul mencair, dan tidak mungkin untuk menentukan batas-batas eksisi dengan jelas.