Studi Membuktikan Semprotan Insulin Dapat Mengirimkan Obat Alzheimer Langsung ke Otak

Sebuah studi pencitraan otak terobosan oleh para ilmuwan di Fakultas Kedokteran Universitas Wake Forest telah mengonfirmasi langkah kunci menuju pengobatan baru untuk penyakit Alzheimer: Insulin intranasal, yang diberikan melalui semprotan hidung sederhana, secara aman dan efektif menjangkau area memori utama otak pada lansia. Studi ini juga menemukan bahwa orang dengan penurunan kognitif dini menyerap insulin secara berbeda.

Studi ini, yang diterbitkan dalam jurnal Alzheimer's & Dementia: Translational Research & Clinical Interventions, menjelaskan hasil percobaan penting menggunakan pemindaian tomografi emisi positron (PET).

Hal ini secara langsung menunjukkan bahwa insulin intranasal menembus 11 area otak utama yang berkaitan dengan memori dan fungsi kognitif. Sebelumnya, para ilmuwan mengalami kesulitan dalam uji klinis insulin intranasal karena mereka tidak dapat memastikan apakah obat tersebut mencapai area otak target.

"Studi ini menutup celah kritis dalam pemahaman kita tentang bagaimana insulin intranasal sampai ke otak," kata Suzanne Kraft, PhD, profesor kedokteran geriatri di Fakultas Kedokteran Universitas Wake Forest dan direktur Pusat Penelitian Penyakit Alzheimer di universitas tersebut. Resistensi insulin merupakan faktor risiko yang diketahui untuk penyakit Alzheimer, kata Kraft.

Temuan utama penelitian ini

• Peserta: 16 orang dewasa yang lebih tua (usia rata-rata 72 tahun), 7 di antaranya memiliki fungsi kognitif normal dan 9 memiliki gangguan kognitif ringan (MCI).
• Metode: Menggunakan radiomarker baru [68Ga]Ga-NOTA-insulin dan sistem khusus untuk semprotan hidung enam kali, pemindaian PET otak selama 40 menit dilakukan diikuti dengan pencitraan seluruh tubuh.

Hasil:

• Peningkatan penyerapan insulin di wilayah otak yang penting untuk memori dan fungsi kognitif, termasuk hipokampus, korteks penciuman, amigdala, dan lobus temporal.
• Individu dengan fungsi kognitif normal memiliki penyerapan lebih tinggi dan pola temporal pengiriman insulin yang berbeda dibandingkan dengan kelompok MCI, yang memiliki penyerapan awal cepat dan eliminasi lebih cepat.
• Pada wanita, penyerapan insulin berkorelasi kuat dengan penanda kesehatan kardiovaskular, dan peningkatan kadar ptau217 (penanda amiloid otak yang dikaitkan dengan penyakit Alzheimer) dikaitkan dengan berkurangnya penyerapan insulin di beberapa wilayah otak.
• Hanya dua peserta yang melaporkan sakit kepala ringan setelah pemindaian, yang hilang dalam waktu 24 jam, yang menunjukkan bahwa prosedur tersebut ditoleransi dengan baik.

"Salah satu tantangan terbesar dalam mengembangkan obat untuk otak adalah memasukkan agen ke dalam otak," ujar Kraft. "Studi ini menunjukkan bahwa kami dapat memvalidasi sistem penghantaran intranasal secara efektif, yang merupakan langkah penting sebelum memulai uji coba terapeutik."

Mengapa ini penting?

• Berbeda dengan obat anti-amiloid dengan kemanjuran dan efek samping terbatas, pemberian insulin intranasal dapat menawarkan pendekatan metabolik alternatif untuk pengobatan.
• Sebuah teknik baru membantu menjelaskan mengapa beberapa pasien merespons terapi insulin lebih baik daripada yang lain, membuka jalan bagi strategi perawatan yang dipersonalisasi.

Tim sekarang sedang merencanakan penelitian yang lebih besar selama 12 hingga 18 bulan untuk memeriksa dampak kesehatan pembuluh darah, endapan amiloid, dan perbedaan jenis kelamin pada pengiriman insulin ke otak.

"Meskipun masih banyak yang harus dipelajari, hasil ini menunjukkan bahwa kita sekarang memiliki alat untuk menguji penghantaran obat ke otak," ujar Kraft. "Ini merupakan kabar baik bagi pengembangan pengobatan yang lebih efektif dan terjangkau untuk penyakit Alzheimer."