Bagaimana cara menyapih anak dari kebiasaan buruk?

Jujur saja: anak-anak punya banyak kebiasaan buruk, mulai dari mengupil hingga menggigit kuku. Mungkin ada sesuatu yang primitif tentang masing-masing kegiatan ini, tetapi kegiatan ini sama sekali tidak higienis dan tidak disukai masyarakat. Itulah sebabnya semakin cepat Anda menghentikan kebiasaan buruk anak-anak, semakin baik bagi mereka dan semua orang di sekitar mereka.

Kebiasaan buruk yang paling umum

Mengupil

Jika anak Anda mengupil, mereka pasti tidak sendirian. Ini adalah salah satu kebiasaan buruk yang paling umum dilakukan anak-anak. Mengupil adalah salah satu kebiasaan yang paling tidak sehat karena jari-jari dapat memasukkan segala macam kuman penyebab penyakit ke dalam selaput hidung anak.

Baik anak kecil maupun yang lebih besar perlu disibukkan. Tangan mereka harus disibukkan dengan mainan atau buku untuk menghindari melakukan hal-hal yang membahayakan. Untuk membersihkan saluran hidung anak, Anda dapat membantu mereka dengan membilas saluran hidung mereka dengan larutan garam sesuai anjuran dokter.

Selain itu, segera berikan tisu atau tisu basah saat melihat si kecil mencolek hidungnya. Mengajarkan cara memegang hidung dengan benar kepada si kecil akan membantu mencegah situasi traumatis, seperti saat si kecil mencolek hidungnya dengan mainan kecil. Situasi lain yang dapat dicegah adalah tekanan teman sebaya, yang pasti akan muncul jika anak tidak menghilangkan kebiasaan buruknya sebelum usia sekolah.

Kebiasaan menggigit kuku

Menggigit kuku merupakan kebiasaan buruk lain yang terjadi pada anak-anak karena tangan mereka sering kali bebas. Hal ini terkadang disebut penyakit tangan bebas. Jika anak menggigit kuku, Anda perlu melakukan sesuatu untuk membuat tangan mereka sibuk. Anda memerlukan sesuatu untuk membuat mereka sibuk, entah itu pensil untuk menggambar, permainan tangan, atau mainan yang disukai anak.

Jika Anda memiliki anak perempuan, Anda dapat melakukan perawatan kuku yang baik dengan memberinya manikur. Namun, Anda juga dapat memotong kuku anak laki-laki agar mereka tidak dapat menggigitnya.

Kebiasaan minum air mandi

Orang dewasa tidak akan pernah minum air mandi, misalnya, saat mandi. Air ini mengandung sabun, kotor, dan menjijikkan, tetapi beberapa anak menganggapnya sebagai kesempatan untuk bermain dan menjilatinya seperti kucing atau anjing. Meskipun air ini tidak beracun, air mandi dapat membuat bayi sakit perut.

Anda perlu mengawasi bayi Anda dengan saksama saat mandi. Pertama-tama, Anda harus mengalihkan perhatian bayi Anda di bak mandi dengan mainan, tetapi bukan mainan yang dapat diisi air. Jika bayi Anda ingin minum saat mandi, Anda harus memberinya air bersih dari cangkir. Jangan keberatan jika bayi Anda menumpahkan air, dan ia juga dapat menuang sisa air langsung ke bak mandi setelah selesai minum. Ini akan membuat bayi Anda senang. Ia pasti lebih menyukai air bersih daripada air kotor.

Kebiasaan menghisap jempol

Anak kecil yang bahkan belum bisa bicara pun bisa mengisap jempol atau bahkan tumitnya sendiri. Hal ini menyebabkan luka mikro dan memar kecil terbentuk pada selaput lendir halus rongga mulut. Hal ini sangat berbahaya bagi anak, karena luka dapat terinfeksi dan meradang. Jika anak menggigit bibir atas atau bawah, bibir dapat retak, dan ini sangat buruk untuk musim dingin - luka juga menjadi meradang, pecah-pecah, dan selain itu, tidak sedap dipandang.

Mengisap jempol dapat menyebabkan maloklusi, gigi yang hendak tumbuh dapat tumbuh cacat, dan mengisap jempol juga dapat menyebabkan masalah bicara.

Untuk menghentikan kebiasaan mengisap jempol pada anak, Anda dapat memberinya botol susu dengan dot atau empeng. Ini akan membantu, dot atau empeng yang didisinfeksi jauh lebih aman daripada jari dengan kuku yang kotor.

Batuk atau bersin tanpa menutup mulut

Ini mungkin kebiasaan terburuk dari semuanya, karena tetesan kecil, seperti semprotan, dapat menyebarkan kuman yang akan menginfeksi anak-anak lain dan semua orang di sekitar mereka. Waspadai kebiasaan ini dengan meminta anak Anda bersin atau batuk ke tisu atau ke lekukan siku atau lengan bajunya, dan pujilah anak Anda dengan saksama setelah ia melakukannya.

Bila Anda ingin menghentikan kebiasaan buruk anak Anda, ingatlah bahwa Anda adalah panutan terbaik untuk semua perilaku tersebut. Jadi, pastikan untuk mengendalikan kebiasaan buruk Anda sendiri saat Anda berusaha membesarkan anak-anak Anda.