Trace Elements

Fosfor anorganik dalam urin

Pada rakhitis, jumlah fosfor yang dikeluarkan dalam urin meningkat 2-10 kali lipat dibandingkan dengan normal. Fosfaturia paling menonjol pada apa yang disebut diabetes fosfat.

Fosfor dalam tubuh terkandung dalam senyawa anorganik (kalsium, magnesium, kalium, dan natrium fosfat) dan organik (karbohidrat, lipid, asam nukleat, dll.). Fosfor diperlukan untuk pembentukan tulang dan metabolisme energi seluler. Sekitar 85% dari semua fosfor dalam tubuh ada di tulang, sebagian besar sisanya ada di dalam sel, dan hanya 1% yang ada di cairan ekstraseluler.

Total kalsium dalam urin

Dalam keseimbangan metabolik, ekskresi kalsium urin harian sesuai dengan penyerapan kalsium usus. Ekskresi kalsium urin bergantung pada jumlah kalsium yang disaring dalam glomerulus dan reabsorpsi tubulus. Kalsium terionisasi dan kalsium dalam kompleks dengan anion molekul rendah (sekitar 60% dari jumlah total dalam serum darah) disaring dalam glomerulus.

Penyebab peningkatan kalsium dalam darah (hiperkalsemia)

Hiperkalsemia hampir selalu merupakan akibat dari peningkatan asupan kalsium ke dalam darah dari jaringan tulang yang diserap atau dari makanan dalam kondisi penurunan klirens ginjal. Lebih dari 90% kasus hiperkalsemia disebabkan oleh hiperparatiroidisme primer dan neoplasma ganas.

Kalsium total dan terionisasi dalam darah

Makna fisiologis kalsium adalah mengurangi kemampuan koloid jaringan untuk mengikat air, mengurangi permeabilitas membran jaringan, berpartisipasi dalam pembangunan kerangka dan sistem hemostasis, serta dalam aktivitas neuromuskular. Ia memiliki kemampuan untuk terakumulasi di tempat-tempat kerusakan jaringan oleh berbagai proses patologis.

Natrium dalam urin

Natrium merupakan zat ambang batas, dan peningkatan konsentrasinya dalam darah menyebabkan peningkatan ekskresinya. Untuk menilai keseimbangan natrium dalam tubuh, perlu untuk menentukan kandungannya dalam darah dan urin secara bersamaan.

Kalium dalam urin

Kalium dalam urin merupakan penanda penting, indikator nutrisi normal dan sehat, serta kondisi sistem hormonal, penilaian tingkat keracunan, jika terdiagnosis. Selain itu, kalium dalam urin merupakan tanda fungsi ginjal normal.

Natrium darah

Natrium merupakan kation utama cairan ekstraseluler, yang konsentrasinya 6-10 kali lebih tinggi daripada di dalam sel. Makna fisiologis natrium adalah menjaga tekanan osmotik dan pH di ruang intra dan ekstraseluler, memengaruhi proses aktivitas saraf, kondisi sistem otot dan kardiovaskular, serta kemampuan koloid jaringan untuk "membengkak".

Kalium dalam darah

Kalium memainkan peran penting dalam kontraksi otot, fungsi jantung, transmisi impuls saraf, proses enzimatik dan metabolisme.