Gejala sembelit pada anak-anak

Sakit perut umum terjadi pada semua anak yang mengalami sembelit. Sembelit adalah salah satu penyebab paling umum dari rasa sakit ini, dan salah satu langkah pertama yang harus diambil orang tua adalah mengenali gejala sembelit dan menghubungi dokter anak. Karena ada banyak kondisi medis lain yang dapat menyebabkan sakit perut, penting untuk mengetahui gejala sembelit pada anak.

Apa itu sembelit?

Konstipasi biasanya diartikan sebagai kurang dari dua atau tiga kali buang air besar per minggu, atau buang air besar yang menyakitkan, meskipun anak mungkin buang air besar setiap hari.

Dalam kebanyakan kasus, sembelit pada anak-anak disebabkan oleh pola makan yang tinggi lemak dan rendah serat. Selain itu, anak-anak yang menderita sembelit sering kali minum terlalu sedikit cairan. Sembelit dapat disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik (aktivitas fisik yang rendah), sembelit dapat menjadi efek samping dari beberapa obat.

Gejala sembelit pada anak

Gejala sembelit biasanya cukup mudah dipahami. Gejala ini bisa sedikit membingungkan pada anak yang lebih besar, karena orang tua tidak tahu persis berapa kali anak mereka buang air besar per minggu. Dan balita yang belum bisa menggunakan toilet mungkin tidak memberi tahu orang tua jenis buang air besar yang mereka alami, atau bahkan apakah mereka pernah buang air besar. Bergantung pada usia anak, gejala dan tanda sembelit dapat meliputi:

• kurang dari dua atau tiga kali buang air besar per minggu
• mengejan saat buang air besar
• waktu buang air besar yang lama (lebih dari 15 menit)
• keengganan untuk pergi ke toilet atau pispot karena takut sakit, hal ini dapat menyebabkan tertahannya feses di dalam usus, sehingga sembelit akan semakin lama dan sakit
• sakit perut, kembung, kolik, yang seringkali hanya hilang setelah buang air besar
• sejumlah besar tinja yang keluar dengan menyakitkan
• perasaan bahwa buang air besar tidak tuntas dan usus tidak sepenuhnya kosong, bahkan setelah buang air besar telah terjadi
• nyeri dubur
• gas berlebihan dengan atau tanpa rasa sakit
• darah merah terang pada tinja atau pada kertas saat anak Anda menyeka dengan kertas setelah buang air besar

Perlu diingat bahwa beberapa anak, terutama bayi dan anak kecil, mengejan saat buang air besar. Jika tinja mereka lunak saat mereka merasakan sakit perut, kemungkinan besar mereka tidak mengalami sembelit.

Sembelit parah dan gejalanya

Orang tua biasanya sangat menyadari gejala umum sembelit.

Sembelit parah atau kronis mungkin memiliki gejala yang lebih samar daripada sembelit sesekali. Anak-anak dengan gejala tersebut mungkin sering mengalami enkopresis, yaitu keluarnya feses lunak atau cair dalam jumlah kecil ke celana dalam.

Encopresis biasanya disebabkan oleh adanya tinja besar dan keras yang tertahan di dalam rektum dan berubah bentuk di sana.

Bila orangtua tidak menyadari anaknya mengalami sembelit, bisa jadi mereka mengira tinja yang encer atau keluarnya tinja secara spontan merupakan tanda diare dan berkonsultasi ke dokter dengan keluhan diare, padahal sebenarnya anak tersebut menderita masalah sebaliknya.

Komplikasi lain dari sembelit parah mungkin termasuk

• wasir
• prolaps rektum
• impaksi feses

Oleh karena itu, jika ada kecurigaan sekecil apa pun terhadap masalah pada fungsi rektum anak, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter dan jangan menganggapnya sebagai penyimpangan yang bersifat sementara dan kecil.