Air minum dingin memiliki efek yang baik pada fungsi otak

Efek positif minum air putih bagi kesehatan tubuh manusia telah diketahui sejak lama. Air merupakan cairan utama dalam tubuh dan pentingnya air tidak dapat diremehkan. Air berfungsi sebagai alat transportasi dan menjaga suhu tubuh agar tetap konstan, serta merupakan elemen kunci dalam semua reaksi yang terjadi di dalam sel organisme hidup.

Penelitian terbaru oleh ilmuwan Inggris telah membuktikan bahwa air dapat memberikan efek menguntungkan pada kinerja otak. Sebuah jurnal medis London menerbitkan informasi yang menegaskan bahwa beberapa gelas air minum dingin dapat memengaruhi kinerja otak secara signifikan.

Sekelompok ilmuwan dari universitas ternama di London melakukan sejumlah penelitian yang bertujuan menganalisis pengaruh air terhadap fungsi tubuh manusia. Ternyata, air tidak hanya memengaruhi kesehatan umum seseorang, tetapi juga fungsi kognitif, kinerja otak, dan bahkan suasana hati. Sekitar 36 relawan berusia 27 hingga 32 tahun ikut ambil bagian dalam percobaan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemungkinan pengaruh air terhadap perhatian dan fungsi kognitif manusia. Sebelum menjalani berbagai tes, para peserta dibagi menjadi dua kelompok, yang satu menerima batangan gandum utuh dan air dingin dalam jumlah yang cukup banyak, dan yang kedua hanya menerima produk sereal. Selama percobaan, para ilmuwan berharap dapat melacak pengaruh air terhadap hasil tes, sehingga setiap peserta dalam kelompok pertama diharuskan minum setidaknya setengah liter air minum. Setengah jam setelah makan, para peserta dalam percobaan ditawari berbagai tes untuk kecerdasan, perhatian, kecepatan reaksi.

Hasil penelitian tersebut menegaskan fakta bahwa air dingin dapat meningkatkan kinerja otak. Para peserta yang minum air sebelum percobaan ternyata lebih cerdas dan memperoleh jawaban yang lebih benar. Para ahli juga mencatat bahwa orang yang minum lebih dari 700 mililiter air (sekitar tiga gelas) menunjukkan hasil 14-15% lebih baik daripada peserta lain dalam percobaan tersebut.

Kepala penelitian percaya bahwa alasan utama perilaku tubuh tersebut adalah karena air mampu meringankan beban dari beberapa area otak yang bertanggung jawab atas kecepatan pemrosesan informasi yang diterima. Alasan lain mungkin adalah kenyataan bahwa rasa haus dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang cukup parah dan mengalihkan perhatian seseorang dari menyelesaikan tugas yang sedang dikerjakan.

Namun, tidak semua dokter setuju bahwa kekurangan air dalam tubuh memiliki efek negatif pada kecepatan reaksi dan persepsi informasi baru. Studi awal oleh spesialis Amerika telah menunjukkan bahwa rasa haus dapat menyebabkan kecepatan yang lebih tinggi dalam menyelesaikan tugas dan lebih banyak jawaban yang benar ketika lulus tes kecerdasan. Menurut spesialis dari University of California, alasan perilaku tubuh manusia tersebut adalah vasopresin, hormon yang sekresinya meningkat secara signifikan dengan penurunan volume cairan dalam sel. Menurut dokter Amerika, vasopresin dapat memengaruhi perhatian dan kecepatan reaksi seseorang.

Saat ini, para ilmuwan berencana untuk melakukan beberapa percobaan yang akan membantu menentukan pengaruh suhu dan tingkat pemurnian air.

[ 1 ], [ 2 ]