Alat bantu dengar mengurangi perkembangan demensia

Penggunaan alat bantu dengar secara signifikan mengurangi risiko demensia pada lansia yang mengalami gangguan pendengaran. Sebuah studi mengenai topik ini baru-baru ini dilakukan oleh para ilmuwan Denmark.

Gangguan pendengaran yang berkaitan dengan usia merupakan salah satu faktor yang tidak baik yang berkontribusi terhadap perkembangan demensia pada lansia. Namun demikian, pernyataan ini memerlukan bukti yang lebih kuat, penelusuran ilmiah dari semua hubungan kausal dalam rantai patogenetik. Para ahli menetapkan sendiri tujuan untuk mempelajari hubungan antara penurunan kemampuan pendengaran dan perkembangan demensia, serta kemungkinan dampak alat bantu dengar terhadap pencegahan gangguan ini.

Sekelompok ilmuwan telah menganalisis secara menyeluruh basis data informatif yang ada mengenai pasien otolaringologi dari Denmark Selatan yang telah menjalani pemeriksaan fungsi pendengaran pada berbagai waktu. Secara keseluruhan, data medis mengenai kualitas pendengaran dikumpulkan dari lebih dari 570.000 orang dengan rentang usia 50 tahun atau lebih.

Dalam mempelajari informasi terpilih, para ahli menemukan bahwa orang lanjut usia yang mengalami gangguan pendengaran dan tidak menggunakan alat bantu dengar dalam kehidupan normal mereka memiliki risiko lebih tinggi terkena demensia.

Hingga saat ini, lebih dari 55 juta kasus demensia telah terdiagnosis di seluruh dunia. Lebih dari separuh pasien ini tinggal di wilayah berpendapatan rendah. Sekitar 10 juta kasus baru terdiagnosis setiap tahun.

Demensia adalah akibat kerusakan otak patologis atau traumatis. Bentuk gangguan yang paling umum adalah penyakit Alzheimer.

Demensia merupakan penyebab kematian ketujuh yang paling sering terjadi di dunia, dan juga merupakan penyebab utama kecacatan pada pasien lanjut usia dan hilangnya kemampuan merawat diri sendiri.

Hingga kini belum ada pengobatan yang efektif untuk demensia. Terapi ditujukan untuk memberikan dukungan menyeluruh bagi pasien yang mengidap penyakit ini, meningkatkan kualitas hidup dan tingkat kesejahteraan mereka. Sebagian besar profesional medis sepakat bahwa penyakit ini lebih mudah dicegah, jadi penting untuk memikirkan pencegahan gangguan tersebut sebelum terjadi. Dalam banyak kasus, penggunaan alat bantu dengar yang sesuai dapat membantu memperlambat penurunan kognitif dan mengembalikan otak ke beban kerja normalnya: orang tersebut dapat memahami pembicaraan dan berkomunikasi dengan bebas lagi, yang berdampak positif pada aktivitas otak.

Hasil analisis ilmiah memperjelas bahwa penggunaan alat bantu dengar dapat, jika tidak mencegah, maka secara signifikan menunda timbulnya dan memburuknya demensia pada pasien lanjut usia.

Rinciannya dijelaskan dalam jurnal ilmiah jAMA Network