Dapatkah hati ditransplantasikan dari babi ke manusia?

Transplantasi organ merupakan masalah yang mendesak, karena dapat menyelamatkan banyak nyawa. Masalahnya adalah jumlah organ tidak mencukupi, dan jika ada, organ-organ tersebut tidak selalu kompatibel: untuk transplantasi yang tepat, penting untuk mempertimbangkan tidak hanya indikator anatomi tetapi juga biokimia. Dalam hal ini, kompatibilitas imun merupakan hal yang paling penting, sehingga transplantasi tidak ditolak oleh organisme lain. Hampir semua struktur hidup memiliki serangkaian molekulnya sendiri, yang dengannya sistem imun membedakan sel-selnya sendiri dari "sel asing". Mekanisme ini penting, khususnya, untuk memerangi proses infeksi atau tumor. Namun, dalam hal transplantasi, mekanisme ini memainkan peran yang tidak diinginkan.

Dengan perkembangan teknologi bioteknologi yang aktif, organ hewan dapat digunakan untuk transplantasi, khususnya babi. Ukuran dan indikator fisiologis organ tersebut hampir identik, dan para ilmuwan telah lama berupaya mengatasi fitur genetik menggunakan teknologi sel dan teknik penyuntingan genetik. Metode tersebut diperkenalkan secara bertahap. Uji coba telah dilakukan untuk transplantasi modifikasi organ pada kera, dan sekarang saatnya melibatkan manusia.

Percobaan pertama telah dilakukan pada pasien yang berada dalam kondisi kematian klinis. Struktur otak mereka tidak berfungsi lagi, dan tidak ada harapan untuk bertahan hidup. Salah satu pasien ini menjalani transplantasi hati babi yang dimodifikasi enam kali lipat. Hati pasien itu sendiri tidak diangkat, tetapi hanya hati babi yang dipasang. Tidak ada reaksi penolakan yang diamati selama sepuluh hari setelah pemasangan: organ babi berhasil menjalankan fungsinya dan menghasilkan sekitar 30 ml empedu setiap hari. Para ilmuwan berencana untuk melakukan percobaan ulang segera, tetapi dengan transplantasi hati yang lengkap. Organ manusia akan diangkat dan diganti dengan hati babi.

Saat ini, para ahli tidak yakin bahwa transplantasi organ babi dapat dilakukan secara permanen. Kemungkinan besar, operasi tersebut bersifat sementara: hati akan ditransplantasikan untuk jangka waktu tertentu, sehingga nantinya akan memungkinkan untuk memilih organ manusia yang cocok. Namun, bagaimanapun juga, operasi semacam itu merupakan terobosan besar dalam bidang kedokteran dan transplantasi: organ hewan dipindahkan ke tubuh manusia, yang menerimanya sepenuhnya, baik secara anatomis maupun fungsional.

Ngomong-ngomong, hampir pada saat yang sama, para ilmuwan melakukan operasi transplantasi ginjal babi yang dimodifikasi ke manusia. Benar, dalam kasus ini ada lebih banyak modifikasi - lebih dari enam puluh. Sejauh ini, tubuh penerima berfungsi normal: organ yang ditransplantasikan bekerja dengan sukses, penolakan tidak tercatat. Spesialis sudah memberikan prognosis yang baik. Diharapkan transplantasi akan berfungsi tanpa kegagalan, setidaknya selama beberapa tahun.

Sebelumnya, para ilmuwan telah mencoba mencangkok jantung babi, tetapi tidak berhasil. Tidak diketahui apakah percobaan semacam itu akan dilanjutkan.

Baca lebih lanjut tentang penelitian ini di halaman jurnal Nature