Bagaimana China menjadi kekuatan olahraga terkemuka?

Tiongkok telah menjadi kekuatan olahraga terkemuka, dengan para atletnya berkompetisi di hampir setiap cabang olahraga Olimpiade. Namun, apa risikonya?

Hanya dua puluh tahun yang lalu, Tiongkok tidak dianggap sebagai pesaing serius untuk meraih tempat pertama dalam perlombaan Olimpiade. Kini, Tiongkok mengalahkan favorit yang diakui dalam berbagai cabang olahraga. Banyak yang membicarakan tentang sistem pelatihan atlet yang menakjubkan, tentang perhatian yang diberikan Partai Komunis Tiongkok yang berkuasa terhadap pengembangan olahraga. Mereka merekomendasikan agar pihak berwenang Rusia mengadopsi pengalaman Tiongkok.

Surat kabar Daily Mail menerbitkan ilustrasi yang cerah dan penuh warna tentang "pengalaman" ini. Di sekolah olahraga anak-anak di Tiongkok, para atlet Olimpiade masa depan dilatih. Anak laki-laki dan perempuan berusia lima tahun ke atas secara praktis dipecah-pecah menjadi beberapa bagian, yang memaksa mereka untuk memeras fleksibilitas profesional, daya tahan, kemampuan melompat, dan kualitas lain yang diperlukan bagi para atlet dari tubuh mungil mereka.

Foto-foto itu diambil di sebuah sekolah olahraga di Nanning, kota industri yang berkembang pesat di China.

Seperti yang ditulis oleh wartawan Inggris, ini adalah salah satu dari banyak kamp pelatihan kejam yang tidak kenal ampun terhadap anak-anak, yang paling brutal, yang para pekerjanya telah lama terbiasa tidak bereaksi terhadap air mata dan jeritan anak-anak.

Orang tua menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah olahraga anak dengan harapan mereka akan dibentuk menjadi juara masa depan. Sering kali mereka adalah perwakilan dari keluarga termiskin, dan keyakinan pada keberhasilan seorang anak di Olimpiade adalah keyakinan pada kemungkinan untuk menjalani kehidupan yang lebih layak secara finansial. Ayah dan ibu tidak berpikir bahwa mereka merampas masa kecil anak-anak mereka, mereka mengatakan bahwa mereka melakukan ini demi anak-anak itu sendiri, yang kemudian akan mampu menjadi kaya dan mandiri, tanpa mengulangi nasib orang tua mereka.

Namun, hanya sedikit dari orang-orang Cina kecil ini yang akan menjadi juara. Dan sebagian besar harus menjalani beberapa tahun yang mengerikan dari periode paling bahagia dalam hidup seseorang untuk mengetahui bahwa dari sudut pandang olahraga profesional, mereka tidak memiliki prospek.