Arang kelapa dapat membantu menyimpan hidrogen dengan aman dan efisien

Hidrogen merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan. Akan tetapi, sejumlah masalah menghalangi pemanfaatannya, khususnya kurangnya metode penyimpanan yang efektif.

Dalam salah satu penelitian terbaru, para ilmuwan menemukan bahwa kelapa mengandung komponen tertentu yang dapat membantu mengatasi masalah ini.

Planet kita memiliki cadangan hidrogen yang hampir tak terbatas, karena hidrogen terdapat dalam air. Selain itu, ketika hidrogen dibakar, air terbentuk, dan sama sekali tidak membahayakan lingkungan. Karena sifat-sifatnya, hidrogen dapat bersaing dengan bahan bakar motor, yang diperoleh dari hidrokarbon fosil.

Namun, agar hidrogen dapat sepenuhnya menggantikan jenis bahan bakar lain, beberapa masalah perlu dipecahkan. Seperti yang telah disebutkan, para ilmuwan belum berhasil menciptakan metode penyimpanan hidrogen yang cukup andal dan aman, yang memiliki kepadatan energi volumetrik rendah, dengan kata lain, diperlukan wadah berukuran besar untuk penyimpanan.

Penyimpanan hidrogen sendiri merupakan masalah tersendiri. Untuk mengurangi kepadatan unsur tersebut, para ahli mencoba metode pencairan, tetapi pada suhu -2500C unsur tersebut mulai mendidih. Untuk mempertahankan keadaan cair hidrogen, diperlukan isolasi termal yang kuat dan tebal.

Hidrogen terkompresi juga berbahaya, dan teknologinya terbukti tidak cocok untuk digunakan secara luas pada kendaraan, karena kecelakaan tidak jarang terjadi di jalan raya.

Setelah metode pencairan dan kompresi hidrogen terbukti tidak efektif, para ahli memutuskan untuk mencoba teknologi penyimpanan kimia. Para ahli memilih berbagai bahan yang dapat menyerap hidrogen dan kemudian melepaskannya saat dibutuhkan.

Pertama-tama, para spesialis berfokus pada hidrida logam, namun, kemudian sejumlah kekurangan terungkap. Agar proses pelepasan hidrogen dapat dimulai, hidrida logam harus dipanaskan, dan ini menyebabkan konsumsi energi yang tidak rasional, juga jumlah pengisian ulang hidrida logam terbatas dan dengan peningkatan pengisian ulang, kapasitasnya hilang.

Di Pusat Energi Hidrogen di India, Vini Dixinth dan rekan-rekannya membuat penemuan menarik. Penelitian telah menunjukkan bahwa arang kelapa dapat memecahkan hampir semua masalah penyimpanan hidrogen. Arang kelapa dapat menyerap hidrogen pada tingkat tinggi, dan kinerjanya tidak terpengaruh oleh jumlah pengisian ulang.

Karbon mengikat hidrogen dengan baik dan melepaskannya secara bebas saat dibutuhkan. Karbon juga merupakan material yang baik untuk membuat material berpori dengan luas permukaan yang tinggi.

Karbonisasi merupakan salah satu teknologi untuk memperoleh arang kelapa dengan kualitas yang dibutuhkan. Teknologi ini didasarkan pada pemanasan bahan baku hingga beberapa ratus derajat Celsius dalam atmosfer nitrogen, yang akan mengawetkan karbon dan struktur pori-porinya.

Manajer proyek mengganti tempurung kelapa dengan ampas, yang memiliki beberapa keunggulan, khususnya, ampas kelapa mengandung magnesium, kalium, natrium, kalsium, dan unsur-unsur lain yang terdistribusi secara merata di seluruh volume. Menurut para ahli, fitur ampas kelapa ini akan memungkinkannya untuk mengikat hidrogen dalam volume yang lebih besar.

Meskipun para spesialis India tidak mencapai hasil praktis, tetapi mampu mengembangkan material yang dapat menjadi dasar yang baik untuk sistem penyimpanan hidrogen, mereka melanjutkan pekerjaan mereka dan telah menentukan jalur penelitian lebih lanjut. Sekarang orang India telah mengidentifikasi ketergantungan sifat penyerapan karbon pada katalis, yang menurut pendapat mereka, merupakan mekanisme penting.

[ 1 ]