Chip ini akan mendeteksi perubahan pada gen Anda dan memperingatkan ponsel Anda.

Tim bioteknologi dari California telah memperkenalkan perangkat baru yang mampu mendeteksi perubahan DNA. Perangkat tersebut adalah chip graphene dan, menurut kepala proyek penelitian, Ratnesh Lal, dapat berguna dalam bidang medis. Para ilmuwan mencatat bahwa chip tersebut akan membantu mendeteksi virus, bakteri, tumor kanker pada tahap awal menggunakan tes darah, dll.

Menurut Profesor Lal, penemuan kelompoknya dapat menjadi terobosan nyata dan metode digital yang efektif untuk mengidentifikasi berbagai perubahan dalam rantai DNA dapat muncul dalam waktu dekat berdasarkan chip tersebut. Pengembangan unik para spesialis California dapat menjadi dasar untuk mengembangkan chip biosensor yang ditanamkan dalam tubuh dan membantu mengidentifikasi perubahan karakteristik dalam DNA, dan perangkat tersebut juga akan dapat mengirimkan semua informasi yang diterima secara nirkabel ke aplikasi khusus pada telepon pintar.

Chip grafena dikembangkan untuk mengidentifikasi bentuk mutasi genetik paling umum yang menyebabkan kanker, diabetes, penyakit jantung dan pembuluh darah, neurodegeneratif, penyakit autoimun, dan proses inflamasi.

Saat ini ada beberapa teknologi yang dapat mendeteksi penyakit dan gangguan tersebut dalam tubuh yang disebabkan oleh mutasi genetik, tetapi semua metode tersebut relatif lambat, mahal, dan memerlukan peralatan yang besar. Rekan penulis proyek penelitian baru tersebut mencatat bahwa tujuan tim mereka adalah untuk mengembangkan metode yang cepat, sederhana, murah, dan mudah digunakan untuk mendeteksi penyakit pada tahap awal. Menurut para pengembang, chip tersebut akan membantu menggantikan perangkat yang besar dan akan mampu merespons lebih cepat terhadap setiap perubahan dalam tubuh, serta bekerja dengan telepon pintar dan segera mengirimkan informasi penting kepada dokter.

Chip tersebut terdiri dari beberapa bagian - probe DNA dan transistor efek medan graphene. Probe tersebut merupakan bagian dari DNA untai ganda dengan urutan yang mengkode jenis polimorfisme nukleotida tunggal tertentu. Tugas utama chip tersebut adalah menangkap molekul dengan perubahan nukleotida tunggal dan, ketika mutasi tersebut terdeteksi, sinyal listrik ditransmisikan di sepanjang probe.

Para ahli juga mencatat bahwa chip yang mereka kembangkan memiliki fitur yang khas - ia bekerja secara elektronik dengan menempelkan probe DNA ke transistor graphene. Menurut para peneliti, chip baru tersebut merupakan perangkat pertama yang menggabungkan nanoteknologi DNA dan pemeriksaan elektronik beresolusi tinggi, perangkat tersebut dengan jelas menunjukkan bagaimana DNA dapat dibuat dengan substitusi rantai pada transistor graphene. Pendekatan ini menghasilkan teknologi yang cukup sesuai untuk digunakan dengan perangkat elektronik nirkabel untuk mendeteksi perubahan pada rantai DNA.

Para ilmuwan kini tengah berupaya mengembangkan teknologi dan membuat chip tersebut nirkabel. Tim Profesor Lal tengah mempersiapkan diri untuk menguji metode mereka dalam lingkungan klinis, dan mereka yakin chip tersebut akan mengawali era baru diagnostik dan perawatan yang dipersonalisasi.

[ 1 ], [ 2 ], [ 3 ]