Genetika menjadi penyebab rendahnya harapan hidup pria

Di hampir setiap negara, pria hidup lebih sedikit daripada wanita. Dipercayai bahwa hal ini disebabkan oleh kebiasaan buruk (merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dll.), serta kecanduan pria terhadap risiko dan bahaya (misalnya, kecintaan pada sepeda motor, olahraga berbahaya, dll.).

Namun, para ahli telah sampai pada kesimpulan bahwa penyebab kematian pada pria adalah kecenderungan tubuh mereka terhadap penyakit jantung dan pembuluh darah yang parah.

Menurut data WHO, rata-rata orang modern hidup 71 tahun, tetapi di bagian mana pun dunia, dari wilayah Afrika yang miskin hingga negara-negara Eropa yang kaya, separuh populasi laki-laki meninggal lebih awal - rata-rata, pria hidup 68 tahun, wanita - 73 tahun.

Eileen Crimmins, seorang spesialis dalam penuaan organisme hidup, mencatat bahwa para ilmuwan saat ini tidak memahami secara pasti apa kecenderungan jenis kelamin laki-laki terhadap penyakit jantung dan pembuluh darah yang fatal dan mengapa situasi ini terus berlanjut, terlepas dari tingkat pengobatan atau pendapatan seseorang.

Namun, sebagian besar ilmuwan terus mengaitkan harapan hidup pria yang lebih pendek dengan kebiasaan buruk dan ketertarikan pada situasi yang penuh petualangan.

Crimmins dan rekan-rekannya memutuskan untuk melakukan penelitian di bidang ini dan menetapkan apa yang benar-benar terkait dengan harapan hidup pada pria dan wanita.

Untuk melakukan hal ini, kelompok peneliti menganalisis statistik mortalitas yang disimpan sejak akhir abad ke-19 hingga sepertiga kedua abad ke-20, saat kedokteran membuat langkah maju yang signifikan, khususnya dalam bidang pelestarian dan perpanjangan hidup manusia. Statistik tersebut mencakup data dari tiga belas negara maju, dan para ahli menemukan beberapa fakta menarik selama penelitian.

Ternyata, pria dan wanita hidup dalam jangka waktu yang hampir sama hingga dekade terakhir abad ke-19. Saat itu, angka kematian wanita mulai menurun, sementara angka kematian pria hampir tidak berubah. Akibatnya, risiko kematian pria jauh lebih tinggi antara usia 50 dan 70 tahun dibandingkan wanita.

Data tersebut mendorong para ilmuwan untuk berpikir bahwa pada abad ke-20, pria lebih sering meninggal karena penyakit jantung dan pembuluh darah daripada wanita. Pada saat yang sama, kesenjangan antara tingkat kematian pria dan wanita semakin meningkat (sekitar seratus tahun yang lalu, kematian pria 1,5 kali lebih tinggi, di dunia modern - 3,5 kali).

Bahkan setelah tim peneliti memperhitungkan faktor eksternal dan kebiasaan buruk, kesenjangan dalam tingkat kematian masih tetap ada. Menurut para ahli, sekitar 70% kematian pria terjadi karena tubuh pria cenderung mengembangkan penyakit jantung dan pembuluh darah yang fatal, sedangkan faktor eksternal dan kebiasaan buruk menjadi penyebab 30% sisanya.

Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Crimmins tidak dapat mengatakan mengapa wanita lebih jarang meninggal akibat serangan jantung, stroke, dan patologi jantung atau pembuluh darah lainnya, namun, mereka menyarankan bahwa hal itu mungkin terkait dengan genetika atau nutrisi, tetapi untuk menguji dugaan mereka, para ilmuwan perlu melakukan beberapa penelitian tambahan.

[ 1 ], [ 2 ]