Ibu yang kembali bekerja setelah melahirkan akan mengalami kenaikan berat badan lebih cepat

Para ilmuwan telah berhasil melacak hubungan antara ibu-ibu muda yang pergi bekerja dan kelebihan berat badan mereka. Studi ini mengamati wanita dari negara-negara dengan standar hidup dan keamanan finansial yang rendah dan sedang.

Mengapa ibu yang kembali bekerja setelah melahirkan cepat mengalami kenaikan berat badan?

Para ahli PBB mengembangkan program komprehensif yang disebut Tujuan Pembangunan Milenium. Tujuan pembuatan program tersebut adalah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan memerangi kemiskinan di negara-negara miskin. Di antara tugas yang direncanakan adalah menyediakan lapangan pekerjaan bagi perempuan dengan anak kecil.

Seperti yang telah ditunjukkan oleh praktik, pekerjaan ibu muda berhasil dilaksanakan: para wanita mulai meninggalkan cuti hamil pada waktu yang sesuai bagi mereka, dan berhasil melanjutkan karier mereka. Namun, muncul masalah-masalah tertentu yang sebelumnya tidak diramalkan: para wanita, karena stres dan beban pekerjaan utama dan domestik mereka, mulai kurang memperhatikan kesehatan dan penampilan mereka. "Jika kita memperhitungkan semua kemungkinan konsekuensi dari obesitas, maka alarm harus dibunyikan sedini mungkin," kata para ilmuwan Amerika.

Para ahli melakukan penelitian yang melibatkan perempuan dari 38 negara dengan standar hidup rendah dan menengah. Secara total, lebih dari 160 ribu ibu pekerja dalam kategori usia rata-rata 18 hingga 49 tahun terlibat dalam percobaan tersebut. Anak-anak termuda mereka berusia di bawah lima tahun saat itu. Para ilmuwan tertarik pada aspek-aspek seperti jenis profesi, tingkat pendidikan, usia, status perkawinan, dan jumlah total anak yang dimiliki ibu tersebut.

Hasilnya, diketahui bahwa ibu pekerja yang bekerja secara resmi memiliki risiko 30% lebih tinggi untuk mengalami obesitas. Namun, ada nuansa: indikator ini bergantung pada negara tertentu. Misalnya, di Ethiopia angkanya 4,3%, dan di Mesir - sekitar 80%.

Ibu-ibu dengan pendidikan yang kurang memiliki berat badan berlebih lebih cepat dibandingkan ibu-ibu yang berpendidikan lebih tinggi.

Di antara faktor-faktor tambahan, para ilmuwan mengidentifikasi hal berikut:

• Ketika perempuan mulai bekerja, mereka mulai mendapatkan lebih banyak uang dan, akibatnya, mulai membeli lebih banyak makanan;
• Beban kerja yang terus menerus memicu munculnya kebiasaan makan yang tidak sehat, yaitu ngemil makanan cepat saji dan makanan olahan;
• Karena jadwal mereka yang padat, wanita tidak menemukan waktu “untuk diri mereka sendiri” – misalnya, untuk melakukan latihan dasar.

Jadi, apakah ada gunanya kembali bekerja sesegera mungkin setelah melahirkan? Pertimbangkan semua kelebihan dan kekurangannya. Tentu saja, beberapa kilogram berat badan berlebih setelah melahirkan dianggap sebagai fenomena yang sepenuhnya alami, tetapi dalam situasi ini semuanya menjadi lebih rumit: menurut para ilmuwan, wanita mengalami beban stres yang kuat, akibatnya berat badan mereka meningkat dengan cepat. Dan kelebihan berat badan, pada gilirannya, memicu munculnya masalah kesehatan yang serius.

Para ilmuwan menerbitkan laporan terperinci tentang pekerjaan yang mereka lakukan di Jurnal Internasional Aktivitas Perilaku.

[ 1 ], [ 2 ], [ 3 ]