Institut Kependudukan: Ukraina tidak dapat menghindari penurunan populasi lebih lanjut

Wakil Direktur Institut Demografi dan Penelitian Sosial dari Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional Ukraina Elena Makarova menyatakan bahwa Ukraina tidak dapat menghindari pengurangan lebih lanjut dalam populasi bahkan dengan tren angka kelahiran yang positif.

E. Makarova mengatakan hal ini pada kesempatan Hari Populasi Dunia, yang berdasarkan keputusan Majelis Umum PBB, dirayakan setiap tahun pada tanggal 11 Juli.

Dia melaporkan, dengan mengutip statistik, bahwa Ukraina tengah mengalami penurunan cepat dalam jumlah populasi secara keseluruhan, terutama karena jumlah penduduknya yang muda dan berbadan sehat.

"Dan, sayangnya, ramalan dalam hal ini sangat tidak menguntungkan. Bahkan dengan tren angka kelahiran positif yang kita lihat sekarang, kita tidak akan mampu menghentikan tren penurunan populasi. Angka kelahiran di masa mendatang bahkan tidak akan memungkinkan reproduksi populasi secara sederhana," kata spesialis tersebut.

Ia juga mencatat semakin mendalamnya proses penuaan penduduk di masyarakat Ukraina, yaitu, pertumbuhan proporsi penduduk berusia di atas 60-65 tahun. “Proses ini tidak dapat dihindari di masa mendatang,” tegasnya.

"Menurut perkiraan, jumlah penduduk akan menurun, dan jumlahnya pada tahun 2050 hanya akan sedikit melebihi 40 juta. Proporsi penduduk muda akan menurun," katanya, mengacu pada data perkiraan yang dikembangkan tentang tren dan konsekuensi proses demografi di Ukraina.

Menurutnya, karena angka kelahiran yang rendah, negara ini mengalami “penuaan” populasi.

"Dibandingkan dengan data sensus tahun 1959, 1989, dan sensus terakhir tahun 2001, kita melihat bahwa penduduk pedesaan dan penduduk perempuan memiliki usia paling tua dalam struktur tersebut. Usia rata-rata penduduk di wilayah tersebut berfluktuasi dari 36 tahun di wilayah barat negara itu - wilayah Zakarpattia, Rivne, Volyn, hingga 43 tahun - di wilayah Chernihiv, Donetsk, dan Luhansk," kata peneliti tersebut.

Dengan demikian, menurut perkiraan, dibandingkan dengan sensus tahun 1959, proporsi penduduk lanjut usia dalam struktur penduduk Ukraina akan meningkat dari 10% menjadi 32% pada tahun 2050, sementara proporsi penduduk paruh baya akan menurun dari 55% menjadi 50% dan proporsi penduduk muda akan menurun dari 34% menjadi 18%.

Selain itu, akan terjadi ketidakseimbangan gender yang signifikan pada kelompok usia lanjut, terutama di kalangan lajang. Jika kita mempertimbangkan rasio pria dan wanita berusia 60 tahun ke atas dalam kaitannya dengan seluruh populasi negara, akan ada sekitar dua kali lebih banyak wanita, dan jika kita hanya mengambil data untuk para lajang, rasionya adalah 1 pria berbanding sekitar 8 wanita.

Secara terpisah, E. Makarova berfokus pada perlunya memperkenalkan konsep pendidikan seumur hidup - untuk memperbarui pengetahuan dan keterampilan bagi kelompok usia lanjut, dengan mempertimbangkan bahwa di dunia pembaruan pengetahuan dan teknologi terjadi dengan kecepatan yang luar biasa cepat.

"Populasi yang aktif secara ekonomi tidak akan cukup terisi kembali di masa mendatang oleh kaum muda yang memiliki pengetahuan yang memenuhi persyaratan modern dari ekonomi yang inovatif. Saat ini, potensi intelektual dan kreatif orang tua belum dimanfaatkan sepenuhnya. Dan, di samping itu, ada stereotip yang cukup persisten di masyarakat, yang negatif, mengenai peran dan kemampuan orang tua," kata spesialis tersebut. Menurutnya, kebijakan negara dalam konteks populasi yang menua harus didasarkan pada setidaknya dua komponen: yang pertama adalah kebijakan yang ditujukan untuk mengubah struktur demografi, khususnya, meningkatkan angka kelahiran dan mengisi kembali populasi muda melalui kebijakan migrasi, dan komponen kedua adalah dukungan untuk orang tua, dengan pensiun sebagai sarana utama dukungan material mereka.