Kacamata khusus akan membantu ahli bedah onkologi mengangkat semua sel abnormal tanpa mempengaruhi sel sehat

Saat melakukan operasi pengangkatan tumor ganas, setiap ahli bedah menghadapi tugas yang cukup sulit: memisahkan sel patologis dari sel sehat. Untuk meningkatkan efisiensi situasi seperti itu dan memudahkan pekerjaan spesialis, sebuah kelompok penelitian dari Washington telah mengembangkan perangkat khusus.

Sekelompok ilmuwan telah menciptakan kacamata khusus yang memungkinkan dokter bedah melihat sel kanker yang akan diterangi dengan warna biru. Selama uji coba, para ilmuwan telah menemukan bahwa dengan bantuan kacamata tersebut, tumor dengan diameter 1 mm dapat terlihat dengan mudah. Agar perangkat tersebut dapat menyorot sel patologis dengan warna biru, para pengembang telah mengusulkan penggunaan pewarna khusus yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat. Pewarna ini harus disuntikkan ke area yang terkena sebelum operasi.

Perangkat kecil ini menggunakan baterai, nirkabel, dan membuat tangan dokter bedah bebas bergerak. Kacamata ini berbasis pada perangkat penglihatan malam, dan dapat beroperasi dalam cahaya inframerah dan cahaya normal. Data visual yang diterima ditransmisikan ke lensa mata khusus yang dapat disesuaikan. Berkat komunikasi nirkabel, perangkat ini mentransmisikan gambar secara real-time ke komputer, dan sebagai hasilnya, semua tindakan dokter bedah ditampilkan di monitor. Ini akan memungkinkan spesialis lain untuk mengamati apa yang terjadi di ruang operasi dan, jika perlu, memberikan saran.

Perkembangan baru ini menggunakan lensa okuler yang lebih baik yang digunakan untuk pencitraan intraoperatif. Sistem seperti itu cukup mahal, rumit, dan memakan waktu, dan radiasi dari perangkat tersebut memengaruhi pasien dan dokter bedah. Pewarna biru khusus yang digunakan untuk mengidentifikasi sel abnormal juga dapat menyebabkan reaksi yang merugikan.

Kacamata khusus untuk ahli bedah onkologi dikembangkan oleh kelompok ilmiah yang dipimpin oleh Samuel Aquilfu (karyawan Fakultas Kedokteran Universitas St. Louis, doktor bioteknologi dan radiologi). Pada awal Februari, operasi pertama menggunakan perangkat baru tersebut dilakukan, yang dilakukan oleh Julia Margenthaler, profesor madya universitas dan ahli bedah toraks.

Saat ini, dokter bedah hampir selalu memengaruhi sel-sel sehat yang berdekatan selama operasi pengangkatan tumor. Setelah operasi, sel-sel sehat yang diangkat dianalisis, dan jika sel-sel tersebut mengalami kerusakan tahap awal, pasien memerlukan operasi ulang untuk mengangkat jaringan, yang juga dianalisis di laboratorium. Pada tumor payudara, operasi ulang diperlukan pada 25% kasus. Perangkat baru ini akan memungkinkan dokter bedah untuk melihat semua sel yang terpengaruh, yang akan menghindari operasi ulang, karena dokter bedah akan dapat mengangkat semua sel yang tidak sehat selama operasi pertama.

Saat ini ada beberapa sampel uji yang telah digunakan dalam beberapa operasi.

[ 1 ], [ 2 ]