Kreativitas dan humor berkontribusi pada kesejahteraan lansia melalui mekanisme yang sama

Banyak orang mengaitkan penuaan dengan penurunan kognitif, masalah kesehatan, dan penurunan aktivitas. Mengidentifikasi proses mental yang dapat meningkatkan kesejahteraan pada orang dewasa yang lebih tua dapat sangat berguna dalam membantu mereka mengembangkan aktivitas yang lebih efektif untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

Para peneliti dari Universitas Brescia dan Universitas Katolik Sacred Heart baru-baru ini melakukan studi yang meneliti kontribusi kreativitas dan humor terhadap kesejahteraan orang dewasa yang lebih tua. Temuan mereka, yang dipublikasikan dalam Neuroscience Letters, menunjukkan bahwa kedua aspek pengalaman manusia ini memiliki proses psikologis dan neurobiologis yang sama yang berkontribusi terhadap kesejahteraan di usia tua.

"Studi terbaru kami berkontribusi pada arah penjelajahan sumber daya kognitif yang masih tersedia bagi orang dewasa yang lebih tua dan memahami bagaimana sumber daya ini dapat mendukung kesejahteraan," kata Alessandro Antonietti, salah satu penulis makalah tersebut, kepada Medical Xpress.

"Dipercaya secara luas bahwa penuaan dikaitkan dengan penurunan efisiensi intelektual. Hal ini hanya berlaku untuk beberapa aspek kinerja kognitif, tetapi tidak berlaku untuk kreativitas dan humor."

Penelitian sebelumnya yang meneliti dasar-dasar saraf kreativitas dan humor telah meminta orang untuk melakukan tugas-tugas yang terkait dengan proses-proses ini sambil memantau aktivitas otak mereka. Ini mungkin termasuk menyelesaikan tugas-tugas untuk menilai pemikiran kreatif dan mengisi kuesioner yang meminta mereka untuk berbagi cerita pribadi atau lelucon yang lucu.

"Begitu hubungan antara kreativitas dan humor terbentuk, hal itu menjadi fakta, tetapi alasan di balik hubungan ini masih belum diketahui," jelas Antonietti. "Dalam makalah kami, kami mencoba mengajukan beberapa hipotesis, yang didukung oleh teori-teori yang ada, tentang alasan di balik hubungan yang dikonfirmasi secara empiris antara kreativitas dan humor. Kesimpulan umumnya adalah bahwa kreativitas dan humor melibatkan cara berpikir yang mengarahkan orang untuk melampaui pandangan mereka yang biasa, mengadopsi perspektif baru, dan menemukan makna baru."

Kemampuan untuk menyesuaikan persepsi dan melihat dunia atau kejadian dari perspektif yang berbeda dapat dikaitkan dengan kreativitas dan humor. Fleksibilitas mental ini membantu orang dewasa yang lebih tua mengatasi tantangan dan perubahan biologis, sehingga mereka dapat menyesuaikan perilaku mereka dengan keterbatasan yang mereka hadapi dan mengenali tantangan dan peluang penuaan.

"Kami menunjukkan bahwa berpikir divergen, suatu bentuk berpikir yang memungkinkan orang untuk mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan baru dan tidak mengulang jawaban-jawaban umum secara mekanis, masih ada pada orang dewasa yang lebih tua dan dapat digunakan untuk memecahkan masalah sehari-hari serta tantangan eksistensial yang terkait dengan penuaan," kata Antonietti. "Menurut pendapat saya, ini adalah pesan yang meyakinkan bagi orang-orang yang percaya bahwa penuaan hanya akan membawa kerugian dan penurunan kesehatan dan kesejahteraan. Selain itu, menunjukkan bahwa keterampilan kreatif tidak terganggu oleh patologi neurologis yang sering dikaitkan dengan penuaan adalah pesan yang positif, karena memaksa orang untuk fokus tidak hanya pada kerugian tetapi juga pada apa yang dipertahankan atau bahkan ditingkatkan."

Sebuah studi terkini oleh Antonietti dan rekan-rekannya menyoroti peran kunci fleksibilitas mental, atau "pemikiran divergen," dalam menjaga kesejahteraan. Di masa mendatang, hal ini dapat mengarah pada pengembangan aktivitas dan program pelatihan baru yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan mental ini pada orang dewasa yang lebih tua.

"Kami kini tengah berupaya mengembangkan latihan dan kiat yang kontekstual, yakni terkait erat dengan aktivitas nyata yang dilakukan para lansia dalam kehidupan sehari-hari," imbuh Antonietti. "Hal ini penting karena dua alasan.

"Pertama, motivasi untuk melakukan latihan dan menerapkan saran akan lebih tinggi jika seseorang memahami manfaatnya. Kedua, transfer dari konteks pelatihan ke kehidupan nyata lebih mungkin terjadi jika situasi yang dibahas dalam program pelatihan menyerupai situasi kehidupan nyata."