Laboratorium akan menumbuhkan kulit buatan

Di salah satu perusahaan rintisan di Brooklyn, para ahli tengah sibuk menciptakan kulit buatan – bahan hewani masa depan, yang diciptakan berdasarkan prinsip “Ditanam, bukan dibunuh!”

Menurut pimpinan perusahaan Modern Meadow Andras Forgács, kulit buatan semacam itu dapat ditemukan di pasaran jauh lebih awal daripada daging buatan (yang, omong-omong, para ilmuwan telah belajar untuk tumbuh dalam kondisi laboratorium). Kemungkinan besar, hal ini disebabkan oleh fakta bahwa orang-orang akan menerima teknologi baru dalam pakaian lebih cepat daripada di piring mereka sendiri, selain itu, standar yang lebih ketat telah dikembangkan untuk produk makanan.

Selain itu, bagi produsen (misalnya, tas, pakaian, jok mobil, dan lain-lain), teknologi baru ini bisa sangat berguna.

Harga kulit telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dan saat ini terdapat ketidakseimbangan yang signifikan antara penawaran dan permintaan, karena semakin banyak orang dengan pendapatan rata-rata yang mampu membeli barang-barang dari kulit.

Menurut Forgach, proses produksi kulit saat ini kotor dan tidak efisien. Dalam beberapa kasus, seekor hewan dibunuh hanya untuk diambil kulitnya (kulit awalnya dijual sebagai produk sampingan dari hewan yang disembelih untuk diambil dagingnya).

Industri kulit cukup mencemari lingkungan, terutama di negara-negara berkembang. Selain itu, sejumlah besar kulit berakhir sebagai sisa dan dibuang pada akhir proses produksi.

Untuk menumbuhkan kulit buatan di laboratorium, para spesialis memerlukan sampel jaringan kecil (misalnya, biopsi kulit dari burung unta, sapi, buaya, dll.). Kemudian para ahli mengisolasi sel-sel dan memperbanyaknya, sehingga menghasilkan jaringan kulit dalam bentuk lembaran.

Kepala perusahaan tersebut mencatat bahwa para spesialis mampu menumbuhkan kulit hampir semua hewan. Kini para pengembang tengah berupaya memaksimalkan produksi kolagen, yang merupakan bahan penyusun utama kulit. Selama proses pertumbuhan, lembaran-lembaran ditumpangkan satu sama lain, dan kolagen menciptakan struktur berserat, yang membuat kulit buatan tampak sangat mirip dengan kulit asli, tetapi tanpa campuran lemak, daging, rambut, kelenjar, dll. Selain itu, lebih sedikit bahan kimia yang dibutuhkan untuk memberi kulit buatan struktur yang diperlukan agar dapat dipakai.

Prototipe pertama dari kulit buatan diciptakan oleh para spesialis perusahaan pada tahun 2013, dan kini para peneliti tengah berupaya menyempurnakan produk mereka.

Kulit yang ditumbuhkan di laboratorium akan membuka kemungkinan baru bagi para desainer. Karena proses menumbuhkan kulit buatan dimulai dari awal, berbagai bentuk dan jenis dapat dibuat, sekaligus memperoleh produk jadi dengan biaya produksi minimal.

Spesialis perusahaan saat ini tengah mengembangkan bahan yang lebih kuat dan tipis dari kulit biasa. Para peneliti berencana untuk membuat kulit dalam tiga dimensi, yang akan memungkinkan para desainer untuk membuat bentuk-bentuk yang rumit tanpa jahitan dan limbah.