Lebih dari 47.000 kematian terkait panas terjadi di Eropa pada tahun 2023

Dalam sebuah studi terkini yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine, para ilmuwan memperkirakan jumlah kematian akibat panas di Eropa pada tahun 2023, disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin. Mereka juga menghitung berapa banyak kematian yang dapat dihindari melalui adaptasi masyarakat terhadap kenaikan suhu sejak tahun 2000.

Perubahan iklim menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan di seluruh dunia, dan pada tahun 2023 Eropa mengalami musim panas terpanas yang pernah tercatat. Dunia diproyeksikan akan melampaui ambang batas 1,5°C yang ditetapkan oleh Perjanjian Paris pada tahun 2027, dan dampak gelombang panas musim panas akan menimbulkan tantangan signifikan bagi masyarakat dan sistem kesehatan Eropa.

Pada tahun 2003, beberapa negara Eropa gagal mengatasi dampak musim panas yang terik, sehingga mendorong terciptanya inisiatif perlindungan terhadap panas. Pada tahun 2022, lebih dari 60.000 kematian dikaitkan dengan rekor suhu musim panas, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas adaptasi tanpa memperhitungkan perubahan paparan suhu dari waktu ke waktu.

Dalam studi ini, para peneliti mengukur angka kematian akibat panas pada tahun 2023 dan menghitungnya selama beberapa minggu dengan suhu di atas suhu minimum yang mematikan. Mereka menggunakan model epidemiologi untuk memperkirakan peran adaptasi dalam mengurangi angka kematian akibat kenaikan suhu.

Adaptasi dalam kasus ini merujuk pada perubahan hubungan antara paparan suhu dan mortalitas dari waktu ke waktu, didorong oleh peningkatan kondisi sosial ekonomi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Para peneliti menganalisis data suhu dan mortalitas dari 823 wilayah yang berdekatan di 35 negara, yang mencakup 543 juta penduduk Eropa.

Dengan menggunakan data yang dikumpulkan, mereka memproyeksikan jumlah kematian akibat panas pada tahun 2023 dan memperkirakan bagaimana angka-angka ini akan berubah jika suhu tersebut diamati pada periode sejarah sebelumnya (dari tahun 2000 hingga 2019). Model-model tersebut dibuat menggunakan data mortalitas dan suhu yang dikumpulkan di beberapa negara Eropa.

Para peneliti memperkirakan akan ada 47.690 kematian akibat panas di Eropa pada tahun 2023, jumlah tertinggi kedua sejak tahun 2015. Mereka mengatakan bahwa jika suhu seperti itu tercatat antara tahun 2000 dan 2004, jumlah kematian akan menjadi 80% lebih tinggi tanpa adanya tindakan adaptasi modern.

Pada tahun 2023, tercatat 47.312 kematian akibat panas di Uni Eropa, dengan jumlah tertinggi tercatat di Eropa Selatan, terutama Yunani, Bulgaria, Italia, Spanyol, Siprus, dan Portugal. Perempuan dan orang tua merupakan kelompok yang paling rentan, dengan rasio kematian perempuan terhadap laki-laki sebesar 1,6 dan 8,7 untuk orang yang berusia di atas 80 tahun.

Studi tersebut menemukan bahwa jumlah kematian akibat panas pada tahun 2023 merupakan yang tertinggi kedua dalam beberapa tahun terakhir, setelah tahun 2022. Langkah-langkah adaptasi saat ini telah membantu mengurangi kematian, terutama di kalangan orang tua. Namun, pemantauan yang lebih cermat terhadap dampak perubahan iklim terhadap populasi yang rentan dan peningkatan program pencegahan diperlukan untuk memastikan adaptasi yang tepat waktu.