Madu dapat membantu membunuh mikroorganisme yang kebal terhadap antibiotik

Salah satu penelitian terkini para ilmuwan menunjukkan bahwa madu, yang telah lama dikenal sebagai salah satu sarana penyembuhan luka yang efektif, juga memiliki kemampuan untuk melawan resistensi mikroorganisme patogen terhadap antibiotik.

Resistensi mikroflora patogen terhadap obat antibakteri berkembang seiring waktu dan akibatnya antibiotik menjadi tidak efektif, dan seseorang tetap tidak berdaya melawan infeksi. Dalam hal ini, semua departemen perlindungan kesehatan menyerukan penggunaan obat antibakteri hanya sebagai pilihan terakhir dan terus mencari cara yang dapat membantu mengendalikan dan memerangi resistensi mikroorganisme terhadap antibiotik.

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa madu dapat menjadi bantuan yang signifikan dalam memerangi penyakit menular. Khasiat madu yang tidak biasa termasuk kemampuannya untuk memengaruhi infeksi pada beberapa tingkatan, sehingga bakteri lebih sulit mengembangkan resistensi. Madu mengandung enzim yang mendorong produksi hidrogen peroksida, asam organik, dan flavonoid. Madu juga mengandung kadar gula dan polifenol yang tinggi, yang menghancurkan mikroorganisme pada tingkat sel. Seperti yang dicatat oleh tim peneliti, kadar gula yang tinggi dalam madu menyebabkan efek osmotik, yang menyebabkan air ditarik keluar dari sel bakteri, yang akhirnya menyebabkan kematian mereka. Selain itu, penelitian lain telah menunjukkan bahwa madu juga dapat menghambat kemampuan bakteri untuk berkomunikasi satu sama lain, mengendalikan perilaku mereka sendiri dengan mengeluarkan sinyal molekuler, dan menciptakan biofilm. Para ilmuwan mencatat bahwa madu mengganggu kemampuan bakteri untuk berkomunikasi dan mengendalikan perilaku mereka, yang mengurangi aktivitas mikroorganisme patogen dan meningkatkan kepekaan mereka terhadap obat antibakteri. Beberapa bakteri, dengan menggunakan sistem interaksi yang serupa, mampu mengendalikan produksi racun yang memengaruhi patogenisitas mikroflora dan kemampuannya untuk memicu penyakit.

Selain itu, menurut para ahli, salah satu manfaat utama madu adalah tindakannya yang terarah untuk memblokir enzim bakteri yang terkait dengan pertumbuhan mikroorganisme, sedangkan antibiotik tidak memiliki efek seperti itu. Sebagian besar obat antibakteri menjadi tidak efektif seiring berjalannya waktu, karena bakteri mengembangkan resistensi terhadap mekanisme kerjanya, dan mereka tidak bereaksi terhadapnya.

Sejumlah penelitian laboratorium dan beberapa penelitian klinis di bidang ini juga telah mengonfirmasi keberadaan efek antivirus, antijamur, dan antibakteri dalam madu terhadap banyak mikroorganisme. Kelompok peneliti tersebut melakukan penelitian lebih mendalam tentang sifat antioksidan dan antibakteri madu. Sebagaimana dicatat, pengujian standar efek antioksidan madu, isolasi, dan penentuan senyawa polifenol antioksidan telah dilakukan. Efek antibakteri madu terhadap berbagai mikroorganisme patogen juga dipelajari, misalnya, madu menunjukkan efisiensi yang baik terhadap Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus.

[ 1 ], [ 2 ], [ 3 ], [ 4 ], [ 5 ], [ 6 ]