Makanan pedas adalah penyebab mimpi buruk

Para ilmuwan dari Universitas Cleveland telah menemukan pola yang tidak terduga: makanan yang terlalu pedas dapat memicu mimpi buruk yang nyata. Makan sebelum tidur mempercepat metabolisme tubuh, dan makanan yang dibumbui dengan rempah-rempah - dua kali lipat lebih cepat. Selain itu, makanan pedas berkontribusi pada peningkatan suhu tubuh. Kombinasi tindakan yang terjadi dalam tubuh menyebabkan peningkatan aktivitas otak dan, sebagai hasilnya, menyebabkan mimpi buruk.

Mimpi buruk terjadi selama periode tidur REM dan dianggap sebagai gangguan tidur nonfisiologis. Fase tidur REM berlangsung selama 5 hingga 40 menit pada orang dewasa, dan 5 hingga 25-30 menit pada anak-anak. Selama periode ini, seseorang biasanya mengalami mimpi yang nyata dan realistis, yang biasanya berakhir dengan terbangun tiba-tiba dan kemudian menyadari bahwa itu adalah mimpi. Di antara penyebab utama mimpi buruk, dokter biasanya menyoroti stres, reaksi terhadap obat-obatan atau narkotika, dan stres mental yang berlebihan.

Ilmuwan dari Ohio (AS) melakukan penelitian yang mengungkap bahwa makanan yang dimakan setidaknya 3 jam sebelum tidur dapat memengaruhi mimpi. Baru-baru ini, psikolog dari negara bagian tersebut mencatat banyaknya keluhan tentang mimpi buruk dari orang dewasa. Statistik menunjukkan bahwa orang dewasa jarang mengalami mimpi buruk (orang berusia di atas 35 tahun - tidak lebih dari sekali setiap beberapa bulan). Selama percobaan, 120 orang dewasa diwawancarai yang mengeluhkan kecemasan yang disebabkan oleh penglihatan malam selama setahun terakhir. Biasanya, mimpi buruk adalah manifestasi nyata dan bawah sadar dari emosi yang berusaha disembunyikan seseorang dalam kehidupan nyata. Alur paling umum yang "datang" dalam mimpi adalah: jebakan yang sulit untuk dilepaskan, jatuh dari lantai tinggi, kehilangan data atau dokumen penting. Para spesialis juga mengajukan pertanyaan kepada peserta tentang makanan yang biasanya mereka makan sebelum tidur, jumlah minuman beralkohol yang mereka konsumsi, dan acara TV favorit mereka.

Dalam proses analisis data yang diperoleh, para ilmuwan berhasil menetapkan pola yang terlihat: pecinta makanan pedas, khususnya makanan Meksiko, mengeluh kepada psikolog tentang mimpi buruk 2,5 kali lebih sering. Setelah mempelajari informasi ini, dokter tidak menganjurkan makan makanan yang sangat pedas beberapa jam sebelum tidur. Rekomendasi tersebut dijelaskan oleh fakta bahwa mimpi buruk biasanya terjadi selama fase tidur REM (hingga 1 jam sejak tertidur). Makanan pedas memulai metabolisme, akibatnya aktivitas otak meningkat, yang bertanggung jawab atas munculnya "gambaran" tentang apa yang terjadi dalam mimpi.

Namun, dokter tidak menganjurkan untuk berhenti makan makanan pedas. Efek cabai rawit pada metabolisme dapat berkontribusi pada penurunan berat badan. Capsaicin, yang terkandung dalam cabai rawit, dapat meningkatkan denyut jantung dan menaikkan suhu tubuh manusia. Rasa hangat yang muncul setelah menyantap sedikit sup Meksiko, misalnya, bukanlah sesuatu yang terjadi secara kebetulan. Cabai rawit, yang tentunya ada dalam komposisinya, memperkuat dinding pembuluh darah, sekaligus melebarkannya, yang memiliki efek menguntungkan pada tekanan darah.

[ 1 ]