Manfaat jus kubis merah pada penyakit radang usus

Sebuah tim peneliti dari Universitas Missouri sedang meneliti bagaimana sari kubis merah, yang sudah lama digunakan dalam pengobatan tradisional, dapat meredakan penyakit radang pencernaan seperti penyakit radang usus (IBD) pada tikus, menawarkan harapan bagi sekitar 5 juta orang di seluruh dunia yang menderita IBD, termasuk penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.

Artikel, "Modulasi mikrobiota usus dengan jus kubis merah meningkatkan homeostasis epitel usus dan meringankan kolitis," diterbitkan dalam Jurnal Internasional Ilmu Molekuler.

IBD ditandai dengan peradangan kronis pada saluran pencernaan. Gejala utamanya meliputi nyeri perut parah, penurunan berat badan, anemia, dan diare. Pada kasus yang parah, IBD dapat meningkatkan risiko kematian jika tidak diobati.

Santayana Rachagani, asisten profesor di Departemen Kedokteran Hewan dan Bedah serta Roy Blunt NextGen Precision Health Center di University of Missouri, memimpin tim yang membuat terobosan dalam nutraceuticals — efek pengobatan dari produk alami — untuk memodulasi mikrobiota usus dan meringankan penyakit inflamasi seperti IBD. Tim Rachagani telah menemukan bahwa jus kubis merah mengandung berbagai senyawa bioaktif yang meningkatkan kesehatan usus dan meringankan gejala IBD pada tikus.

"Jus kubis merah mengubah komposisi mikrobiota usus, meningkatkan jumlah bakteri baik, yang menyebabkan peningkatan produksi asam lemak rantai pendek dan metabolit bakteri lain yang meredakan peradangan," kata Rachagani. "Perubahan pada mikrobiota usus ini dikaitkan dengan peningkatan fungsi penghalang usus, perbaikan kolon yang lebih baik, dan efek antioksidan, yang pada akhirnya mengurangi kerusakan usus dan peradangan kolon."

Tikus banyak digunakan untuk mempelajari IBD karena kolitis pada tikus sangat mirip dengan kolitis ulseratif pada manusia. Oleh karena itu, hasil penelitian ini memberikan data yang berpotensi berharga tentang manfaat jus kubis merah bagi penderita penyakit radang usus dan gejala IBD lainnya.

Nagabhishek Sirpu Natesh, seorang peneliti pascadoktoral yang mengerjakan proyek tersebut, mengatakan bahwa pengobatan dengan jus kubis merah meningkatkan jumlah bakteri baik dalam usus, yang pada gilirannya mengaktifkan reseptor anti-inflamasi dalam usus besar tikus. Selain itu, jus kubis merah meningkatkan jumlah sel T regulator, yang mendorong keseimbangan imun anti-inflamasi dan selanjutnya mengurangi peradangan usus besar.

Saat ini, pengobatan farmakologis utama untuk IBD adalah antibodi monoklonal yang menargetkan peradangan. Akan tetapi, sebagian besar pasien mendapati bahwa efektivitas pengobatan ini menurun seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, para peneliti semakin mencari solusi yang menargetkan mekanisme molekuler dalam usus yang menyebabkan IBD.

"Hasil ini memberikan wawasan baru mengenai mekanisme khasiat terapi jus kubis merah dalam meredakan IBD," kata Rachagani. "Kemampuannya untuk memodulasi mikrobiota usus, mengaktifkan jalur anti-inflamasi, dan meningkatkan regulasi imun menyoroti potensinya sebagai agen terapi yang berharga untuk IBD dan penyakit inflamasi terkait."

Senyawa bioaktif tidak hanya meningkatkan pertumbuhan bakteri menguntungkan dalam usus, tetapi jus kubis merah juga merupakan sumber serat makanan yang sangat baik, yang selanjutnya meningkatkan potensi kesehatan usus.