Cara baru untuk memproduksi sel punca telah ditemukan

Di Universitas Kopenhagen, para ilmuwan telah berhasil menggunakan sel punca yang diperoleh dari lapisan jaringan ikat manusia dalam berbagai percobaan. Proses ini memungkinkan sel punca berhasil digunakan dalam operasi plastik atau untuk memulihkan organ yang rusak.

Seperti yang dikatakan oleh kepala penelitian, hasil yang diperoleh sangat penting, karena memungkinkan terciptanya implan yang akan menggantikan implan buatan, yang memiliki banyak kelemahan (misalnya, penolakan implan cukup umum). Hal ini terutama penting dalam pemulihan payudara wanita setelah pengangkatan tumor onkologis. Implan yang dibuat dari lemak sendiri akan membuat payudara lebih menarik dan alami, dan jenis operasi ini akan memiliki efek samping yang jauh lebih sedikit.

Selama penelitian, para ilmuwan menyempurnakan salah satu metode umum yang digunakan untuk rekonstruksi payudara, yaitu transplantasi lemak tubuh sendiri. Kerugian dari jenis operasi ini adalah kematian sebagian besar sel yang ditransplantasikan setelah beberapa minggu.

Para peneliti memutuskan untuk meningkatkan "daya tahan" sel-sel tersebut dengan memperkenalkan sel-sel induk dewasa. Sifat khusus sel-sel induk (yang berada di lapisan lemak dalam lapisan khusus jaringan ikat) adalah bahwa sel-sel tersebut mampu berubah menjadi pembuluh darah atau bagian lain dari jaringan lemak, dan ini berkontribusi pada daya tahan sel-sel yang ditransplantasikan. Metode ini diuji pada dua puluh relawan yang sebagian lemaknya sendiri ditransplantasikan dari perut ke bagian atas lengan. Selain itu, selama percobaan, para relawan dibagi menjadi dua kelompok, di mana satu kelompok menerima implan yang berisi sel-sel induk orang tersebut sendiri. Evaluasi efektivitas terapi dilakukan beberapa bulan setelah dimulainya percobaan.

Seperti yang dikatakan oleh para ilmuwan sendiri, percobaan tersebut sangat berhasil, sekitar 90% sel yang ditransplantasikan beserta sel punca di tangan para relawan percobaan tetap dapat bertahan hidup. Sementara pada kelompok kedua, tingkat kelangsungan hidup sel hanya sekitar 19%. Hasil ini diamati empat bulan setelah dimulainya percobaan. Para ilmuwan berasumsi bahwa penemuan ini akan memungkinkan dilakukannya operasi untuk memulihkan payudara wanita, dan efektivitas operasi semacam itu akan jauh lebih tinggi daripada yang dilakukan saat ini.

Pihak berwenang Jepang telah memberikan izin untuk melakukan eksperimen dalam mengobati orang menggunakan sel punca yang berasal dari non-embrionik. Jenis eksperimen ini akan dilakukan untuk pertama kalinya di dunia (izin diterima pada bulan Juli tahun ini).

Dua lembaga penelitian Jepang telah mengajukan proyek kepada menteri kesehatan untuk disetujui yang mengusulkan penggunaan sel punca non-embrionik untuk mengobati penyakit retina yang menyebabkan kebutaan total. Sel punca tersebut (disebut sel pluripoten terinduksi dalam dunia ilmiah) diperoleh dari sel kulit pasien.

Sebelum ilmuwan mampu menemukan teknologi ini untuk memperoleh sel punca, sel punca embrionik manusia telah digunakan, yang menimbulkan kontroversi moral dan etika.

[ 1 ], [ 2 ], [ 3 ], [ 4 ], [ 5 ], [ 6 ], [ 7 ]