Fungsi penghalang usus berubah pada wanita hamil

Dalam percobaan baru yang dilakukan pada hewan pengerat, para ilmuwan dapat menunjukkan bahwa bakteri dalam usus ibu hamil memicu perubahan dalam fungsi penghalang usus.

Sebelumnya, para ahli percaya bahwa gangguan metabolisme dalam tubuh wanita hamil sepenuhnya terkait dengan perubahan hormon yang sesuai. Kini, mereka berhasil membuktikan bahwa perubahan dalam usus pada tingkat bakteri juga memengaruhi perubahan metabolisme. Informasi ini memungkinkan kita untuk mempertimbangkan kembali ciri-ciri fisiologis selama kehamilan, dan, jika perlu, membuat perubahan pada kualitas mikrobioma wanita tersebut.

Dinding usus berfungsi sebagai penghalang yang melindungi aliran darah dari flora bakteri dan zat lainnya. Para ilmuwan memperhatikan bahwa pada tikus betina yang sedang hamil, molekul yang mampu menembus penghalang ini jauh lebih banyak. Penetrasi menjadi lebih aktif jika tikus diberi makanan berlemak tinggi: makan banyak lemak menyebabkan peningkatan kadar penanda inflamasi dalam sistem peredaran darah.

Perubahan pada tubuh ibu ini dapat memengaruhi perkembangan plasenta, karena kandungan oksigen dalam plasenta berkurang akibat pola makan berlemak tinggi. Gangguan pada plasenta tersebut dapat menyebabkan fungsi usus abnormal setelah bayi lahir, bahkan dapat menyebabkan gangguan metabolisme dalam tubuh bayi.

Para ilmuwan mencatat perubahan ini saat mereka memberi tikus betina makanan berlemak tinggi selama satu setengah bulan sebelum dan selama kehamilan. Setelah itu, para spesialis menilai seberapa besar keseimbangan mikroba dalam usus telah berubah. Mereka mengukur tingkat fungsi penghalang usus, menentukan berapa banyak partikel molekul besar yang mampu menembus dari usus induk ke dalam sistem peredaran darah. Setelah itu, perkembangan plasenta dan janin dinilai.

"Kami sekarang ingin menentukan pada titik mana perubahan ini terjadi dan bagaimana bakteri didistribusikan kembali, melalui mekanisme apa metabolisme ibu berubah dan bagaimana ini memengaruhi perkembangan janin," komentar salah satu penulis studi, Deborah Sloboda.

Penghalang usus merupakan sistem imunologi yang sangat spesifik yang tidak hanya menjamin kesehatan usus, tetapi juga kualitas seluruh sistem imun dalam tubuh. Setiap gangguan atau bahkan perubahan pada fungsi penghalang dapat menyebabkan gangguan metabolisme, yang menyebabkan perkembangan proses alergi, serta masalah lainnya. Penghalang usus rentan terhadap serangan berbagai mikroba, infeksi jamur, virus, parasit, dan zat beracun yang masuk bersama makanan dan secara aktif melemahkan pertahanan imun.

Sebuah artikel mengenai topik ini diterbitkan dalam The Journal of Physiology.