Para ilmuwan telah mengembangkan prototipe vaksin berkekuatan super

Ilmuwan Brigham and Women's Health (BWH) telah menciptakan prototipe vaksin glikokonjugat yang 100 kali lebih efektif daripada vaksin apa pun yang tersedia saat ini.

Vaksin glikokonjugat terdiri dari molekul karbohidrat dan protein yang terikat secara kovalen, seperti banyak vaksin standar yang digunakan untuk melindungi terhadap penyakit umum seperti pneumonia atau meningitis.

Para peneliti mengembangkan prototipe vaksin setelah menemukan bahwa sel imun, khususnya sel T, dapat mengenali karbohidrat dalam vaksin dan memicu respons imun. Penemuan ini menantang asumsi lama bahwa sel imun hanya mengenali protein penyebab penyakit, yang menjadi dasar semua vaksin saat ini.

Bukti bahwa sel T mengenali karbohidrat berasal dari sebuah penelitian di mana para ilmuwan mengimunisasi tikus dengan berbagai jenis vaksin glikokonjugat terhadap bakteri Streptococcus grup B. Para peneliti memvaksinasi satu kelompok tikus dengan vaksin yang mengandung protein dari patogen yang berbeda, dan memvaksinasi kelompok kontrol dengan vaksin yang mengandung protein streptokokus. Untuk kedua kelompok, rantai karbohidrat dalam vaksin tersebut sama dan cocok dengan jenis patogen.

Para peneliti menemukan bahwa respons imun pada kedua kelompok serupa. Hasil ini menunjukkan bahwa sel T mengenali karbohidrat dari patogen streptokokus. Selain itu, para ilmuwan menyelidiki mekanisme yang digunakan glikokonjugat vaksin yang mengandung karbohidrat untuk mengaktifkan kekebalan protektif terhadap infeksi bakteri.

"Kami mampu mendeteksi sel T setelah imunisasi glikokonjugat dengan vaksin yang mengandung karbohidrat, menjadikan sel T ini sebagai sel pertama yang diidentifikasi di laboratorium yang mengenali karbohidrat," kata Dennis L. Kasper, direktur Laboratorium Channing BWH.

Penemuan ini mendorong para ilmuwan untuk merancang vaksin yang mengandung beberapa partikel karbohidrat. Vaksin ini telah menunjukkan respons imun yang lebih kuat. Para peneliti yakin vaksin tersebut akan efektif pada semua populasi berisiko tinggi. "Misalnya, vaksin pneumokokus efektif pada anak-anak, tetapi tidak pada orang tua," jelas Kasper.

"Karbohidrat merupakan salah satu molekul yang paling melimpah dan beragam secara struktural di alam. Karbohidrat memainkan peran penting dalam banyak fungsi biologis. Kami berharap penelitian kami akan menjadi dasar untuk produksi agen terapeutik dan pencegahan generasi baru, tidak hanya untuk melawan infeksi bakteri, tetapi juga untuk pengobatan kanker dan penyakit virus," kata Kasper.

[ 1 ], [ 2 ]