Studi menunjukkan kemanjuran partikel alfa dalam pengobatan kanker

Para ilmuwan dari Inggris melakukan penelitian tentang pengobatan kanker baru yang didasarkan pada aksi partikel alfa. Hasil pengobatan tersebut sangat efektif sehingga penelitian tersebut diputuskan untuk dihentikan lebih awal.

Penelitian ini melibatkan 992 orang dengan kanker prostat stadium lanjut. Dalam 90% kasus, kanker prostat menyebabkan penyebaran metastasis ke jaringan tulang, sehingga saat ini belum ada pengobatan yang efektif untuk pasien tersebut.

Separuh dari pasien menerima obat baru dengan sumber partikel alfa – radium-223, separuh lainnya menjalani pengobatan tradisional – kemoterapi yang dikombinasikan dengan pil plasebo.

Hasil penelitian menunjukkan, kelompok pasien yang mengonsumsi obat radium-223 mengalami penurunan angka kematian sebesar 30% dan harapan hidup 14 bulan, dibandingkan kelompok lainnya yang harapan hidupnya hanya 11 bulan.

Radiasi telah digunakan untuk mengobati kanker selama sekitar 100 tahun. Mekanisme kerjanya adalah menghancurkan kode genetik sel kanker. Prinsip kerja partikel alfa sama dengan partikel beta, tetapi jumlahnya jauh lebih banyak, sehingga kerusakan yang ditimbulkan pada tumor jauh lebih besar.

Salah satu penulis penelitian mengatakan: "Partikel alfa lebih merusak. Diperlukan satu hingga tiga kali serangan untuk membunuh sel kanker, sedangkan partikel beta memerlukan beberapa ribu serangan." Meskipun demikian, pengobatan baru tersebut ternyata aman. Misalnya, kelompok orang yang terpapar partikel alfa memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan mereka yang mengonsumsi plasebo. Hal ini karena partikel alfa tidak terlalu merusak jaringan sehat di sekitarnya, karena area dampaknya lebih kecil.

Para ilmuwan berharap penelitian ini akan menjadi tambahan penting bagi perawatan kanker prostat yang ada.