Peningkatan pada otak manusia bisa jadi merupakan hasil dari penggandaan gen

Peningkatan (dan perbaikan) otak manusia selama evolusi mungkin terjadi akibat duplikasi gen yang membantu sel-sel otak berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Setidaknya dua kali dalam tiga juta tahun terakhir, gen SRGAP2 telah diduplikasi, kata Megan Dennis dari Washington State University, yang dan rekannya telah menunjukkan bahwa salinan tambahan gen tersebut mungkin bertanggung jawab atas penebalan korteks serebral.

Tim yang sama sebelumnya menemukan bahwa SRGAP2 adalah salah satu dari 23 gen yang hanya memiliki salinan kedua pada satu spesies primata - manusia. Dennis menyimpulkan bahwa bentuk kuno gen tersebut, yang terletak pada kromosom 1, sebagian diduplikasi pada kromosom yang sama sekitar 3,4 juta tahun yang lalu. Salinan parsial ini bertanggung jawab untuk menghasilkan versi pendek dari protein SRGAP2.

Kemudian, sekitar 2,4 juta tahun yang lalu, salinan sebagian itu dibuat. Salinan itu ditempatkan di lengan pendek kromosom 1.

Namun, salinan tambahan tersebut tidak berarti gen tersebut memainkan peran penting dalam evolusi. Jadi, para peneliti mempelajari lebih dari 150 orang dan menemukan bahwa duplikat berusia 3,4 juta tahun itu hilang pada sebagian orang, sementara versi yang lebih muda tertanam kuat dalam genom manusia (dengan kata lain, semua orang memilikinya). Beberapa juta tahun dan terus bertambah adalah waktu yang relatif singkat bagi gen duplikat untuk menjadi tetap, kata Dennis. Asimilasi yang begitu cepat dapat menunjukkan betapa pentingnya gen tersebut dalam evolusi.

Dengan bantuan rekan-rekan dari universitas lain, para spesialis menemukan bahwa versi pendek dari protein SRGAP2 mencegah sel-sel otak menciptakan filopodia, yang mereka gunakan untuk bergerak. Pengurangan jumlah pseudopodia ini mencegah sel-sel bermigrasi secara aktif dan mungkin menyebabkan munculnya lapisan baru korteks serebral.

[ 1 ], [ 2 ], [ 3 ], [ 4 ], [ 5 ], [ 6 ], [ 7 ]