Hari Bebas Tembakau

Setiap tahun di bulan Mei, Hari Tanpa Tembakau Sedunia diperingati. Pada hari ini, WHO menarik perhatian publik terhadap masalah kesehatan yang disebabkan oleh kebiasaan merokok dan menyerukan dukungan bagi program WHO untuk mengurangi konsumsi tembakau.

Tahun ini, WHO sekali lagi menghimbau semua negara untuk melakukan segala upaya menghentikan distribusi ilegal produk tembakau.

Saat ini, peredaran ilegal produk tembakau merupakan masalah besar bagi semua negara. Menurut penelitian, lebih dari 10 miliar euro pajak hilang setiap tahunnya akibat perdagangan ilegal produk tembakau. Masalah perdagangan ilegal tembakau tidak hanya terjadi di negara-negara maju, menurut beberapa data, hampir setiap negara kehilangan sejumlah besar uang akibat kegiatan tersebut.

Tanggapan WHO adalah protokol untuk menghentikan distribusi ilegal produk tembakau, yang diadopsi pada tahun 2012.

Tahun ini, WHO berencana untuk mengadakan kampanye yang didedikasikan untuk Hari Tanpa Tembakau Sedunia, yang tujuannya adalah:

• penyebaran informasi tentang risiko kesehatan akibat merokok, terutama di negara-negara berpendapatan rendah di mana produk-produk ilegal tersebar luas dan lebih mudah diakses oleh masyarakat.
• mempromosikan penerapan protokol penghentian distribusi ilegal produk tembakau oleh semua negara.
• untuk menunjukkan bagaimana perdagangan gelap rokok merusak program WHO dan semua upaya untuk memerangi kebiasaan merokok tembakau.
• Perlu ditegaskan secara khusus bahwa distribusi tembakau ilegal merupakan sarana pengayaan bagi kelompok kriminal dan sumber pembiayaan kegiatan kriminal (perdagangan organ, senjata, manusia, terorisme, dan lain-lain).

Setiap tahun, sekitar 6 juta orang meninggal karena merokok di seluruh dunia, di mana lebih dari 600 ribu di antaranya adalah perokok pasif. Jika tindakan tidak diambil hari ini, maka dalam 15 tahun jumlah kematian akan meningkat hingga 2 juta. Lebih dari 80% kasus kematian terjadi di negara-negara dengan standar hidup rendah dan rata-rata.

Peredaran rokok ilegal sangat merugikan tidak hanya bagi kesehatan warga, tetapi juga kepentingan mereka; anak-anak sering terlibat dalam perdagangan tersebut. Harga yang murah memungkinkan kaum muda membeli produk ilegal "karena minat", selain itu, bungkus rokok tidak memuat peringatan yang diperlukan tentang bahaya merokok dan kemungkinan timbulnya penyakit serius seperti infark miokard, stroke, dan kanker paru-paru.

Akibat aktivitas ilegal, negara kehilangan sejumlah besar uang yang seharusnya dapat digunakan untuk menyediakan layanan kepada masyarakat.

Terkait hal ini, WHO menghimbau para politisi untuk mengambil langkah-langkah penanggulangan yang diperlukan guna memerangi peredaran ilegal produk tembakau. Masyarakat harus diinformasikan sebanyak mungkin tentang dampak buruk pembelian produk tersebut, termasuk informasi tentang pembiayaan kegiatan kriminal seperti perdagangan manusia, perdagangan narkoba, terorisme, dan lain-lain.

Untuk menyambut hari raya yang akan diperingati pada tanggal 31 Mei mendatang, seluruh masyarakat dapat turut berpartisipasi dan menyebarkan informasi melalui media sosial mengenai bahaya merokok serta akibat dari pembelian produk ilegal.

[ 1 ], [ 2 ], [ 3 ], [ 4 ]