Wanita lumpuh mengendalikan lengan buatan dengan pikiran

Jan Schuermann, warga Amerika berusia 52 tahun yang lumpuh seluruh tubuhnya, telah belajar mengendalikan lengan mekanis menggunakan pikirannya. Perangkat mekanis yang rumit ini dikendalikan menggunakan impuls yang berasal dari otak manusia.

Tiga belas tahun yang lalu, Jan kehilangan kemampuannya untuk bergerak karena cedera tulang belakang, yang merusak sistem sarafnya dan menyebabkan konsekuensi yang dialami pasien dengan patah tulang leher.

Para ilmuwan dari Universitas Pittsburgh melakukan sesuatu yang luar biasa - mereka menanamkan elektroda ke dalam otak, yang dengannya seorang wanita mampu mengendalikan tangan buatan.

Program komputer yang dikembangkan oleh para spesialis dapat merekam impuls yang datang dari korteks serebral dan dengan demikian seseorang mampu mengendalikan tangan buatan.

Wanita itu menjalani operasi untuk menanamkan jaringan elektroda ke dalam otaknya, yang ditempatkan di setiap sisi di samping neuron yang bertanggung jawab untuk mengendalikan anggota tubuhnya. Elektroda tersebut kemudian dihubungkan ke lengan robot dan program komputer.

Para ahli menyebut pencapaian ini sebagai kemajuan besar dalam prostetik, di mana seseorang dapat belajar mengendalikan anggota tubuhnya hanya dengan pikirannya.

Pasien membutuhkan waktu dua hari untuk belajar menggerakkan tangannya ke berbagai arah, dan setelah seminggu ia mampu mengambil benda-benda dengan berbagai bentuk. Jan tidak berfokus pada cara menggerakkan tangannya, tetapi pada tujuan tertentu, misalnya, mengambil benda yang diinginkan dari meja.

Andrew Schwartz, seorang profesor ilmu saraf di Universitas Pittsburgh, mengatakan semua ilmuwan yang terlibat dalam program tersebut kagum melihat seberapa cepat Jan mampu menguasai mekanisme yang rumit tersebut.

Pada awal percobaan, lengan robot diprogram untuk membantu gerakan pasien dan menghilangkan kemungkinan kesalahan kecil. Namun setelah beberapa saat, Jan mulai dapat menggunakan lengan buatan itu sendiri, tanpa bantuan program.

Setelah tiga bulan, wanita lumpuh itu sudah mampu melakukan 91% tugas dengan anggota tubuh mekanis dan telah belajar melakukannya tiga puluh detik lebih cepat.

Ini adalah hasil fenomenal yang merupakan terobosan nyata dalam biomedis. Berkat pengembangan para ilmuwan, orang lumpuh akan mampu mengendalikan anggota tubuh mekanis menggunakan aktivitas otak alami, yang akan memungkinkan mereka melakukan manipulasi dan tindakan sederhana yang mendasar bagi orang sehat, tetapi tidak dapat dilakukan oleh orang lumpuh.

Para ilmuwan akan meningkatkan pengembangannya. Meskipun unik dan berhasil, masih ada sejumlah kekurangan dan masalah. Secara khusus, bekas luka mengganggu transfer data ke komputer. Bekas luka terbentuk di area implantasi sensor. Saat ini, para spesialis sedang mempertimbangkan kemungkinan metode nirkabel untuk mengirimkan impuls, tetapi masih terlalu dini untuk membicarakannya.

Saat ini, tangan mekanik belum mampu melakukan tindakan yang lebih rumit, seperti menulis sesuatu atau mengikat tali sepatu, tetapi kemajuan tidak berhenti, jadi sangat mungkin para ilmuwan akan meningkatkan kemampuan anggota tubuh buatan.

[ 1 ], [ 2 ]