Laju pencairan es di Kutub Utara akan memecahkan rekor dalam beberapa hari

"Akhir pekan ini, volume es di Samudra Arktik akan mencapai rekor terendah. Alasan fenomena ini adalah perubahan serius yang telah menimpa iklim planet kita. Mereka dengan fasih bersaksi tentang fakta bahwa pemanasan global yang berkembang, yang dipicu oleh aktivitas buatan manusia, memiliki signifikansi yang besar dan sangat penting, khususnya untuk wilayah Kutub," pesan tersebut dipublikasikan dalam publikasi resmi Inggris The Guardian.

Menurut informasi yang diberikan oleh kepala departemen lingkungan surat kabar The Guardian, John Vidal, pencairan es Arktik tahun ini terjadi pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang dapat mencapai lebih dari 100.000 kilometer persegi per hari. Diprediksi bahwa jika laju pencairan gletser Arktik tidak menurun, maka dalam beberapa hari akan dapat mendekati angka rekor yang diamati pada tahun 2007. Data yang mengecewakan ini telah dikonfirmasi oleh para ilmuwan dari negara-negara seperti Denmark, Norwegia, Jepang dan Jerman.

Ilmuwan Julien Stroeve dari Pusat Data Salju dan Es Nasional di Colorado, AS, memberikan wawancara kepada The Guardian, di mana ia menekankan: "Kecuali jika terjadi sesuatu yang benar-benar luar biasa, kita mungkin akan segera melihat rekor tahun 2007 terpecahkan." Diperkirakan peristiwa ini dapat terjadi bahkan akhir pekan ini dan hampir pasti minggu depan.

Dalam beberapa hari terakhir saja, Arktik telah kehilangan lapisan esnya dengan kecepatan yang sangat luar biasa - 100.000 kilometer persegi dalam satu hari. Ini sendiri merupakan rekor untuk bulan Agustus. Selain itu, perlu dicatat bahwa alam sebenarnya mengalami perubahan yang cukup cepat - tambah Julien Stroeve.

"Keseimbangan energi di mana Arktik berada saat ini sedang mengalami perubahan yang signifikan," ilmuwan tersebut terus memberi tahu. Ada peningkatan yang stabil dalam indikator suhu di area ini. Iklim sedang berubah, dan kita kehilangan semakin banyak es musiman. Menurut perhitungan yang dibuat oleh Julien Stroeve, sekitar tahun 2050 lapisan es di Arktik mungkin akan hilang sama sekali.

Selain itu, ilmuwan Amerika itu membagikan pengamatannya: Sekitar 15 tahun yang lalu, saya bahkan tidak membayangkan bahwa saya akan dapat menyaksikan perubahan iklim yang begitu serius. Dan, mungkin, tidak seorang pun menduga perkembangan peristiwa yang begitu cepat. Musim di mana es Arktik mencair kini telah menjadi jauh lebih panjang. 20 tahun yang lalu, itu berlangsung sekitar satu bulan. Sekarang, proses yang sama ini memakan waktu hingga 3 bulan. Izinkan saya memberi Anda sebuah contoh. Minggu lalu, suhu di Arktik mencapai 14 derajat Celsius. Yang dengan sendirinya dianggap cukup tinggi untuk wilayah ini.