Tubuh wanita membutuhkan lebih banyak waktu untuk tidur

Psikolog dari Duke University (AS) menemukan bahwa wanita membutuhkan lebih banyak waktu untuk memulihkan diri setelah seharian beraktivitas dibandingkan pria. Berdasarkan hal ini, para ilmuwan menyimpulkan bahwa wanita, agar merasa berenergi, harus meluangkan lebih banyak waktu untuk tidur yang sehat dan nyenyak. Jika seseorang tidak cukup tidur, maka sepanjang hari berikutnya ia kemungkinan besar akan merasa lelah, lemah, dan tidak akan dapat berkonsentrasi pada masalah-masalah penting dan pemecahan masalah.

Dan kesehatan yang buruk bukanlah konsekuensi terburuk. Kurang tidur dapat menyebabkan wanita terkena penyakit jantung, stroke, depresi, dan bahkan memicu diabetes. Saat ini, para ahli sedang mencoba mencari tahu mengapa kurang tidur terutama memengaruhi kesehatan dan keceriaan wanita saja, tetapi tidak pada pria. Fakta menariknya adalah bahwa pria lebih mudah menoleransi kurang tidur dan hal itu tidak memengaruhi kesehatan mereka. Tentu saja, kurang tidur yang nyenyak tidak dapat memberikan efek yang baik pada tubuh, tetapi kurang tidur tidak menimbulkan risiko apa pun bagi seks yang lebih kuat.

Beberapa dokter akan menjelaskan ketergantungan tubuh wanita pada tidur nyenyak dengan fakta bahwa otak wanita menggunakan lebih banyak energi selama hari kerja. Karena itu, hampir semua wanita membutuhkan istirahat yang panjang dan teratur. Tidur delapan jam setiap hari adalah pilihan ideal bagi setiap wanita untuk dapat kembali ke keadaan normal dan waspada.

Baca juga: Gangguan Tidur - Pengobatannya

Seorang spesialis terkemuka dari British Sleep Research Centre melaporkan bahwa wanita cenderung melakukan banyak tugas sekaligus, yang dapat membuat mereka merasa sangat lelah di penghujung hari. Di sisi lain, pria terbiasa membagi tugas menjadi tugas yang lebih penting dan kurang penting, lalu mengerjakannya secara bergantian. Pendekatan ini dianggap lebih bijaksana, karena meskipun Anda akhirnya melakukan lebih sedikit, tubuh Anda tidak akan terlalu lelah.

Wanita menjadi lelah lebih cepat akibat otak yang bekerja secara bersamaan, sehingga mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dan tidur nyenyak. Sebelumnya, peneliti Skandinavia menemukan bahwa wanita membutuhkan waktu hampir dua kali lebih lama daripada pria untuk tertidur. Kebanyakan wanita sering mengalami stres, yang berdampak buruk pada kualitas tidur dan menyebabkan masalah tidur. Menurut statistik, satu dari tiga wanita Eropa mengalami kesulitan tidur setidaknya seminggu sekali. Dokter percaya bahwa wanita bereaksi lebih tajam terhadap situasi yang membuat stres, yang dapat menyebabkan gangguan tidur. Selain itu, wanita lebih sering terbangun di malam hari.

Jika Anda menganalisis semua statistik yang diberikan oleh para ahli di AS dan Eropa, Anda dapat melihat bahwa wanita paling sering mengalami gangguan tidur. Wanita mengalami kesulitan untuk tertidur, mereka lebih sering terbangun di tengah malam dan mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk pulih. Para ahli menyarankan untuk menghadapi situasi yang membuat stres, menghindari pekerjaan yang berlebihan dan memantau rutinitas harian. Bagaimanapun, jika Anda merasa bahwa jumlah jam yang Anda alokasikan untuk tidur harian tidak cukup, perhatikan bagaimana Anda menangani masalah-masalah rutin. Mungkin Anda harus mempertimbangkan kembali sikap Anda terhadap masalah atau menambah waktu untuk istirahat.