Anda membutuhkan bakteri untuk kulit yang sehat

Mikroba tanah memiliki efek penyembuhan yang nyata pada kulit. Mereka mampu melarutkan amonia yang dikeluarkan melalui keringat dan juga memberi kulit zat aktif biologis yang diperlukan.

Perawatan kulit sehari-hari melibatkan upaya menghilangkan bakteri pada permukaan kulit sebanyak mungkin. Kebanyakan orang menggunakan kosmetik berbahan dasar alkohol dan produk antibakteri. Tentu saja, mikroba dapat membahayakan kesehatan kulit kita - jerawat atau proses peradangan lainnya dapat menjadi contohnya. Oleh karena itu, kebersihan dianggap sebagai kunci kulit yang sehat, dan membersihkan kotoran dan sekresi dari kulit secara teratur sangatlah penting.

Namun, kita tidak boleh lupa: ada juga mikroba yang bermanfaat. Pakar Amerika yang mewakili perusahaan AOBiome menyatakan bahwa mikroorganisme nitrifikasi sangat bermanfaat bagi kulit. Bakteri tersebut hidup di tanah dan air, dan berperan aktif dalam siklus nitrogen biogeokimia. Nitrit dan oksida nitrat dianggap sebagai produk metabolisme bakteri. Peran senyawa ini sangat penting: mereka berpartisipasi dalam pengaturan proses peradangan, dalam proses penyembuhan luka, dalam mengubah lumen pembuluh darah, dalam mencegah reaksi autoimun, dll. Selain itu, bakteri nitrifikasi mampu menetralkan amonia yang dilepaskan dari kelenjar keringat dan mengganggu keseimbangan asam-basa pada permukaan kulit. Para peneliti bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika bakteri ini "masuk" ke kulit manusia.

Relawan diundang untuk melakukan percobaan: massa yang mengandung bakteri nitrifikasi tanah dioleskan ke kulit mereka. Beberapa peserta diberi massa plasebo. Selama dua minggu, tidak ada peserta yang diizinkan menggunakan deterjen apa pun; baru pada minggu ketiga mereka diizinkan menggunakan sampo biasa dan prosedur pembersihan lainnya.

Selama percobaan, mikroba tumbuh subur di kulit. Pada orang-orang yang kulitnya dirawat dengan massa mikroba, DNA mikroorganisme terdeteksi pada 83-100%. Sejak penggunaan pembersih, tingkat ini telah menurun hingga 60%. Namun, seperti yang dicatat para ahli, kondisi kulit peserta setelah menggunakan massa mikroba membaik secara signifikan. Tidak ditemukan adanya bahaya bagi kesehatan peserta.

Bagaimana bakteri tersebut memengaruhi kulit? Pertama, bakteri tersebut melepaskan zat bioaktif dan menurunkan pH. Kedua, bakteri tersebut secara langsung memengaruhi keseimbangan mikroflora kulit. Para peneliti mencatat bahwa meskipun skala percobaannya kecil, hasilnya dapat dianggap sepenuhnya positif. Tentu saja, sebagian besar kritikus ilmiah memerlukan percobaan yang lebih ekstensif, yang melibatkan lebih banyak peserta dari berbagai kelompok usia. Para ilmuwan percaya bahwa penelitian tambahan diperlukan, pertama-tama, untuk lebih membuktikan efek positif mikroorganisme.

Informasi tersedia di situs web American Society for Microbiology.

[ 1 ], [ 2 ], [ 3 ], [ 4 ], [ 5 ]