Nanorobot akan digunakan untuk pengobatan dalam waktu dekat

Dalam fiksi ilmiah modern, kita sering menjumpai robot mikroskopis yang dapat melakukan tugas dengan kompleksitas apa pun, misalnya, menangani infeksi virus secara efektif, mengirimkan obat-obatan yang diperlukan ke sel, dan sebagainya. Sebagian besar pembaca menganggap teknologi semacam ini luar biasa atau mungkin akan ada, tetapi hanya dalam beberapa dekade.

Namun, di salah satu pusat penelitian di San Diego, sekelompok spesialis berhasil menciptakan robot semacam itu - nanit yang dapat menembus organisme hidup dan mengantarkan obat ke sel, selain itu, robot ini telah berhasil diuji.

Sekelompok ahli dari Universitas California telah membuktikan bahwa robot mikroskopis yang dibuat secara artifisial dapat menembus sel-sel organisme hidup, dan dapat digunakan untuk mengangkut obat-obatan tanpa reaksi negatif apa pun.

Seperti yang dicatat para ilmuwan, robot kecil ini dilengkapi dengan mesin molekuler.

Mesin ini berbentuk tabung-tabung kecil, yang panjangnya 20 nanometer (1 nanometer sama dengan 1 permiliar meter), dan diameternya 5 mikrometer. Pada masing-masing robot, para spesialis memasukkan partikel obat. Ketika mikrorobot memasuki sistem pencernaan manusia, seng mulai berinteraksi dengan cairan lambung (asam klorida), akibatnya, hidrogen mulai dilepaskan, akibatnya, setiap nanorobot bergerak dengan kecepatan 60 mikrometer per detik dan meninggalkan lambung, setelah itu mekanisme terprogram lainnya dipicu dan robot-robot mikroskopis tersebut dipasang pada dinding usus. Setelah ini, proses pelepasan nanopartikel dari obat-obatan yang telah memasuki mukosa usus dimulai.

Tim peneliti berencana untuk menemukan bahan bakar baru untuk robot nanit, karena kombinasi darah dan gelembung gas yang digunakan dalam percobaan ternyata tidak efektif. Namun, meskipun demikian, sudah dapat dipastikan bahwa terobosan teknologi dan ilmiah yang signifikan akan segera terjadi dalam sejarah kedokteran.

Selama percobaan yang dilakukan pada hewan pengerat laboratorium, para ilmuwan menemukan bahwa nanit robotik tetap menempel pada mukosa usus selama 12 jam, meskipun ada asupan makanan.

Setelah para ahli melakukan otopsi pada hewan yang disembelih, mereka menemukan bahwa robot nanit tidak merusak jaringan dan selaput lendir organisme. Mereka juga tidak melampaui tingkat kontaminasi toksik (robot mikroskopis terbuat dari seng, yang merupakan nutrisi utama bagi organisme hidup).

Perlu dicatat bahwa keberhasilan kerja para peneliti dari Universitas California hanyalah awal dari jalan menuju terciptanya teknologi yang memungkinkan pengiriman obat langsung ke organ yang sakit menggunakan robot mikroskopis. Teknologi semacam itu dapat digunakan pada manusia dalam waktu dekat dan akan menjadi pengganti yang aman untuk metode tradisional yang saat ini digunakan untuk mengirimkan obat ke organ dan jaringan yang sakit.

[ 1 ], [ 2 ], [ 3 ]