Vitamin tidak akan membantu mencegah penyakit kardiovaskular

Banyak orang di seluruh dunia telah mengembangkan kebiasaan mengonsumsi berbagai macam vitamin, suplemen mineral, atau berbagai vitamin secara terpisah. Menurut mereka, tindakan pencegahan tersebut akan membantu melindungi diri dari penyakit onkologis, serangan jantung, stroke, dan secara umum, meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Namun, penelitian terbaru di bidang ini menunjukkan bahwa vitamin tidak mampu melindungi tubuh dari kanker atau serangan jantung.

Tidak ada bukti bahwa vitamin dan berbagai suplemen gizi dapat bermanfaat di masa depan, dan metode pencegahan seperti itu tidak mampu mencegah masalah jantung dan pembuluh darah, kata peneliti utama Hopkins Edgar Miller.

Para ahli sampai pada kesimpulan ini setelah menganalisis 27 penelitian berbeda yang melibatkan hampir setengah juta orang. Berdasarkan pengamatan berskala besar tersebut, para ahli menyusun laporan terperinci, yang judulnya cukup fasih: "Cukup: Berhenti Menghabiskan Uang untuk Suplemen Vitamin dan Mineral."

Para ahli juga mencatat bahwa vitamin kompleks dalam beberapa kasus bahkan dapat membahayakan kesehatan manusia. Misalnya, konsumsi vitamin E dan C yang berlebihan berkontribusi pada penurunan harapan hidup; sebelumnya, para ahli dari Universitas California mencatat bahwa kekurangan vitamin D dalam tubuh berkontribusi pada perkembangan kondisi depresi.

Tubuh manusia tidak mampu memproduksi dan menyimpan vitamin C secara mandiri. Untuk meningkatkan jumlah vitamin ini, yang membantu memperkuat pertahanan tubuh, seseorang mengonsumsi obat dalam bentuk tablet. Para ahli telah mempelajari konsentrasi zat bermanfaat dalam vitamin kompleks dan telah sampai pada kesimpulan bahwa obat tersebut mengandung dosis vitamin yang berkali-kali lebih tinggi dari biasanya. Seseorang membutuhkan 40 miligram vitamin C per hari, 3-4 miligram vitamin A dan E, yang mendukung struktur sel.

Untuk mengetahui bagaimana kelebihan vitamin memengaruhi tubuh, para ilmuwan melakukan percobaan pada tikus laboratorium. Tikus berusia dua bulan diberi vitamin C dan E setiap hari dalam dosis yang terkandung dalam vitamin kompleks. Hasilnya, harapan hidup tikus yang berpartisipasi dalam percobaan menurun, dibandingkan dengan tikus yang tidak menerima vitamin tambahan.

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan, para ahli sampai pada kesimpulan bahwa vitamin dalam tablet mengandung sejumlah zat bermanfaat yang berbahaya bagi kesehatan dan kehidupan. Mengonsumsi obat-obatan semacam itu dapat memperpendek hidup secara signifikan. Seperti yang dicatat para ahli, cara paling optimal untuk mengisi kembali jumlah vitamin dalam tubuh adalah dengan diet sehat yang seimbang. Vitamin E juga dapat diperoleh dengan mengonsumsi mentega, kacang-kacangan, telur, sayuran hijau, susu, daging, dan hati. Vitamin C ditemukan dalam banyak sayuran dan buah-buahan, khususnya buah jeruk.

Perlu dicatat bahwa produksi vitamin kompleks menghasilkan lebih dari dua belas miliar dolar bagi pemiliknya setiap tahun.