Wanita Afrika-Amerika berhenti berolahraga karena... gaya rambut

Gaya hidup yang tidak banyak bergerak mengancam seseorang dengan masalah kesehatan yang serius. Di negara-negara maju, rendahnya aktivitas fisik masyarakat merupakan salah satu penyebab utama banyak penyakit, dan skala masalah ini telah lama tampak mengancam.

Mungkin kita semua paham betapa pentingnya aktivitas fisik untuk menghindari obesitas, hipertensi, dan penyakit lain yang selalu menyertai gaya hidup yang tidak banyak bergerak. Namun, tidak semua orang pergi ke pusat kebugaran, kolam renang, berolahraga secara teratur, atau jogging pagi. Terlebih lagi, jalan kaki yang paling biasa pun jarang dilakukan oleh banyak orang. Alasan mengapa orang menolak latihan fisik bisa sangat berbeda, tetapi mungkin yang paling unik di antaranya ditemukan oleh para ilmuwan Amerika sebagai hasil survei terhadap 103 wanita Afrika-Amerika. Empat puluh persen dari mereka mengatakan bahwa mereka menghindari latihan fisik karena gaya rambut mereka, yang perawatannya membutuhkan banyak waktu dan tenaga dari wanita kulit hitam.

Menurut statistik, wanita Afrika-Amerika cenderung tidak berolahraga secara teratur dibandingkan wanita kulit putih Amerika. Para ilmuwan dari Sekolah Kedokteran Wake Forest dan rekan-rekan mereka memutuskan untuk melakukan penelitian yang akan membantu mencari tahu alasan fenomena ini. Ternyata alasannya mungkin karena perwakilan ras Negroid merasa lebih sulit merawat rambut mereka daripada wanita Kaukasia. Dalam hal ini, wanita Afrika-Amerika pada umumnya lebih jarang mencuci rambut daripada wanita kulit putih untuk menjaga rambut mereka tetap utuh dan dalam kondisi baik. Oleh karena itu, mereka menolak latihan fisik secara teratur, setelah itu mereka perlu mandi.

"Perawatan rambut adalah salah satu alasan wanita Afrika-Amerika yang disurvei tidak berolahraga," kata penulis utama Rebecca Hall. "Lebih dari separuh wanita melaporkan berolahraga kurang dari 75 menit seminggu, dan 26,2 persen melaporkan tidak berolahraga sama sekali."

Usia rata-rata 103 responden perempuan adalah 42 tahun.

Sebagian besar wanita tersebut (62,1 persen) meluruskan rambutnya, dan 81,6 persen mencuci rambutnya setiap satu hingga dua minggu sekali.

35,9 persen responden melaporkan bahwa merawat rambut menghalangi mereka pergi ke kolam renang atau melakukan perawatan air. 29,1 persen wanita Afrika Amerika mengatakan bahwa untuk alasan yang sama mereka menolak aerobik dan senam.

Para ilmuwan juga menemukan bahwa wanita dengan kulit kepala normal (tidak berminyak atau kering) berolahraga lebih sering daripada mereka yang memiliki masalah dengan kondisi kulit kepala dan rambutnya.

"Strategi yang efektif untuk meningkatkan olahraga di kalangan wanita Afrika-Amerika, yang rentan terhadap obesitas dan penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup tidak aktif, harus mengatasi masalah dermatologis. Persentase wanita dengan masalah kulit kepala yang tinggi di kalangan wanita Afrika-Amerika menunjukkan bahwa dokter kulit harus lebih peka terhadap gejala yang tampaknya ringan ini saat memberikan perawatan kepada wanita Afrika-Amerika," penulis studi menyimpulkan.