Alkohol pada pankreatitis: minum atau hidup?

Untuk menjawab dua pertanyaan utama – apakah alkohol diperbolehkan untuk pankreatitis dan jenis alkohol apa yang diperbolehkan untuk pankreatitis – harus diingat bahwa penyalahgunaan alkohol adalah penyebab utama peradangan pankreas, dan dua pertiga kasus pankreatitis kronis didiagnosis pada pecinta minuman beralkohol.

Bahaya alkohol pada pankreatitis

Fakta bahwa etil alkohol, yaitu alkohol, sangat berbahaya bagi pankreatitis adalah fakta yang dikonfirmasi oleh studi klinis. Jadi, Anda tidak perlu bertanya pada diri sendiri apakah vodka diperbolehkan untuk pankreatitis, apakah bir diperbolehkan untuk pankreatitis, atau jenis anggur apa yang diperbolehkan untuk pankreatitis.

Kebanyakan serangan pankreatitis akut berlalu cukup cepat dan tampaknya tidak menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada pankreas, yang tidak hanya menghasilkan enzim pencernaan, tetapi juga hormon penting seperti insulin dan glukagon.

Namun, setiap kasus pankreatitis akut kelima menimbulkan konsekuensi serius berupa stres oksidatif parah pada sel-sel organ dan kematian (nekrosis) sel-sel asinus, serta paparan tubuh terhadap racun endogen dengan edema serebral dan gagal ginjal.

Menurut World Journal Gastroenterology, sepertiga kasus pankreatitis akut di Amerika disebabkan oleh alkohol, dan 75-80% pasien pankreatitis memiliki riwayat konsumsi alkohol secara teratur, termasuk bir. Dan di Inggris, yang minum dalam jumlah sedang, sekitar 22.000 orang dirawat di rumah sakit karena pankreatitis akut setiap tahun, dan sekitar seribu dari mereka meninggal karena penyakit tersebut.

Namun, bahkan ketika peradangan pankreas memiliki asal yang berbeda, asinusnya mengalami degenerasi - degenerasi fibrosa - dan sebagian besar kehilangan kemampuan untuk menjalankan fungsinya. Apa efek alkohol, yang dioksidasi di hati dengan pembentukan asetaldehida (asetaldehida)?

Bila mengonsumsi minuman beralkohol saat terjadi radang pankreas, salurannya menyempit, tonus sfingter ampula hepatopankreas juga meningkat, dan akibatnya, cairan pankreas tidak mencapai duodenum dan terakumulasi, sehingga terjadi perburukan proses nekrotik di dalam pankreas - di bawah aksi enzimnya sendiri.

Dan semua ini dengan latar belakang peningkatan yang signifikan dalam aktivitas sekresi lambung dan peningkatan sintesis sekresi pankreas, yang difasilitasi oleh serotonin, yang pelepasannya ke dalam darah akan meningkat di bawah pengaruh etil alkohol.

Pecinta bir tidak dianjurkan untuk minum bir non-alkohol sekalipun dengan pankreatitis: bir mengandung karbon dioksida, yang meningkatkan peristaltik usus, serta komponen karbohidrat, yang membutuhkan lebih banyak insulin yang diproduksi oleh pankreas. Dan sekitar sepertiga orang dengan pankreatitis kronis juga menderita diabetes (akibat kerusakan pada sel-β yang mensintesis hormon ini).

Dokter mengingatkan bahwa untuk memperbaiki kondisi pankreas dan mempertahankan kemampuannya untuk berpartisipasi dalam pencernaan, perlu mengikuti diet untuk pankreatitis. Jadi, baik anggur putih untuk pankreatitis, maupun anggur merah kering, yang baik untuk pasien jantung, tidak boleh diminum untuk pankreatitis: anggur, meskipun dalam jumlah kecil, mengandung etanol, yang terbentuk selama proses fermentasi.

Dalam kasus pankreatitis akut, bahkan jika itu tidak disebabkan oleh alkohol, dilarang keras untuk minum alkohol dalam kadar berapa pun setidaknya selama enam bulan – untuk memberi pankreas kesempatan untuk “pulih”.

Perlu diperhatikan bahwa nekrosis asinus pankreas bersifat ireversibel, dan jika Anda terus minum alkohol, rasa sakitnya akan bertambah kuat, sumber daya fisiologis organ ini lebih cepat habis, dan risiko kematian akibat komplikasi meningkat tiga kali lipat.

Setiap pasien dengan radang pankreas perlu mengubah pendekatan mereka secara radikal terhadap masalah alkohol pada pankreatitis, karena dalam kasus mereka, mereka harus memutuskan apa yang lebih penting bagi mereka: minum atau hidup…