Hepatitis D - Epidemiologi

Sumber utama patogen infeksi HDV adalah individu dengan infeksi HBV kronis yang terinfeksi HDV.

Mekanisme penularan infeksi HDV sangat mirip dengan penularan infeksi HBV. Virus Delta ditularkan secara parenteral, terutama melalui darah. Risiko tertular infeksi Delta sangat tinggi terutama bagi penerima rutin darah donor atau produknya (misalnya, penderita hemofilia); bagi individu yang menjalani intervensi parenteral secara berkala, serta bagi pecandu narkoba yang menyuntikkan narkoba secara intravena; bagi individu yang melakukan kontak dengan darah. Infeksi sering terjadi di bagian bedah dan pusat hemodialisis.

Penularan HDV melalui plasenta dari ibu hamil ke janinnya mungkin terjadi, terutama pada ibu dengan HBe positif yang terinfeksi HDV. Penularan perinatal juga cukup jarang terjadi, tetapi perkembangan infeksi ko-HBV-HDV pada bayi baru lahir mungkin terjadi.

Infeksi HDV diketahui menyebar dalam keluarga, terutama di antara anak-anak, dalam banyak kasus tanpa adanya intervensi parenteral yang terdaftar, yang menunjukkan jalur alami penularan infeksi delta. Frekuensi tinggi infeksi HDV di antara individu yang menjalani kehidupan seks bebas (terutama di antara pria homoseksual) menunjukkan bahwa penularan seksual juga mungkin terjadi.

Pasien dengan hepatitis B virus akut atau kronis rentan terhadap infeksi delta, terutama pembawa antigen HBs. Infeksi HDV meninggalkan kekebalan yang kuat.

Untuk replikasi HDV, komponen struktural HBV (HBsAg) diperlukan, sehingga infeksi delta tidak pernah terjadi secara independen dan hanya berkembang dengan latar belakang infeksi HBV. Sekitar 5% pembawa antigen HBs di dunia (sekitar 18 juta orang) terinfeksi HDV.

[ 1 ], [ 2 ], [ 3 ], [ 4 ], [ 5 ], [ 6 ], [ 7 ], [ 8 ]