Hernia dinding perut

Hernia dinding perut adalah penonjolan isi perut melalui titik lemah atau cacat bawaan atau yang didapat pada dinding perut. Sebagian besar hernia tidak bergejala, tetapi dalam beberapa kasus, ketika terjadi strangulasi atau inkarserasi, timbul nyeri hebat, yang memerlukan perawatan bedah darurat. Diagnosisnya bersifat klinis. Perawatan hernia dinding perut melibatkan operasi plastik selektif.

Hernia perut sangat umum, terutama pada pria, dengan sekitar 700.000 operasi dilakukan di Amerika Serikat setiap tahun.

[ 1 ], [ 2 ], [ 3 ], [ 4 ]

Gejala Hernia Dinding Perut

Sebagian besar pasien dengan hernia dinding perut hanya mengeluhkan tonjolan yang terlihat, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan samar atau tidak bergejala. Sebagian besar hernia, bahkan yang besar, dapat direduksi secara manual dengan tekanan lembut pada posisi Trendelenburg. Hernia dinding perut yang tidak dapat direduksi tidak memiliki tanda klinis yang spesifik. Ketika hernia tercekik, sindrom nyeri yang terus-menerus dan meningkat secara bertahap terjadi, biasanya dengan munculnya mual dan muntah. Hernia itu sendiri terasa nyeri, dan peritonitis dapat berkembang tergantung pada lokasi hernia dengan nyeri tekan yang menyebar, ketegangan, dan gejala peritoneum.

Hernia dinding perut: lokalisasi dan jenisnya

Hernia abdomen diklasifikasikan menjadi hernia dinding abdomen dan hernia inguinalis. Bila tercekik, iskemia isi hernia terjadi karena penyempitan fisik dan gangguan suplai darah. Gangren, perforasi, dan peritonitis dapat terjadi. Hernia yang tidak dapat direduksi dan tercekik tidak boleh direduksi secara manual.

Hernia pada dinding perut meliputi hernia umbilikalis, hernia epigastrik, hernia Spiegel, dan hernia insisional (ventral). Hernia umbilikalis (penonjolan melalui cincin umbilikalis) sebagian besar bersifat bawaan, tetapi dalam beberapa kasus didapat pada usia dewasa dan merupakan akibat sekunder dari obesitas, asites, kehamilan, atau dialisis peritoneal kronis. Hernia epigastrik keluar melalui linea alba. Hernia Spiegel keluar melalui defek pada otot transversus abdominis, lateral terhadap selubung rektus, biasanya di bawah level umbilikus. Hernia insisional keluar melalui defek pada dinding perut setelah operasi perut sebelumnya.

Hernia pada daerah inguinal meliputi hernia inguinal dan femoralis. Hernia inguinal terletak di atas ligamentum inguinal. Hernia inguinal tidak langsung melintasi cincin inguinal interna dan melewati kanalis inguinal, sedangkan hernia inguinal langsung terletak tepat di anterior dan tidak melewati seluruh kanalis inguinal. Hernia femoralis terletak di bawah ligamentum inguinal dan masuk ke kanalis femoralis.

Sekitar 50% dari semua hernia abdomen adalah hernia inguinalis tak langsung dan 25% adalah hernia inguinalis langsung. Hernia insisional mencakup 10-15%. Hernia femoralis dan bentuk hernia langka mencakup 10-15% sisanya.

Diagnosis Hernia Dinding Perut

Diagnosis "hernia dinding perut" bersifat klinis. Karena tonjolan hernia terlihat dengan peningkatan tekanan perut, pasien harus diperiksa dalam posisi berdiri. Jika tonjolan hernia tidak terlihat, pasien harus batuk atau melakukan manuver Valsava dengan palpasi simultan dinding perut oleh dokter. Daerah pusar, daerah inguinal (dengan pemeriksaan jari pada kanalis inguinal pada pria), segitiga femoralis, dan area semua bekas luka pascaoperasi diperiksa.

Lesi mirip hernia di daerah inguinal mungkin disebabkan oleh adenopati (infeksi atau ganas), testis ektopik, atau lipoma. Lesi ini padat dan tidak dapat direduksi. Lesi skrotum mungkin berupa varikokel, hidrokel, atau tumor testis. Ultrasonografi dilakukan untuk memastikan diagnosis setelah pemeriksaan fisik.

[ 5 ], [ 6 ], [ 7 ], [ 8 ], [ 9 ], [ 10 ]

Pengobatan Hernia Dinding Perut

Hernia umbilikalis kongenital jarang mengalami strangulasi dan tidak memerlukan perawatan; sebagian besar hernia tersebut menghilang secara spontan dalam beberapa tahun. Cacat yang sangat besar dapat ditutup setelah 2 tahun jika diindikasikan. Hernia umbilikalis pada orang dewasa menyebabkan masalah kosmetik dan dapat dioperasi jika diindikasikan; strangulasi hernia tersebut jarang terjadi, tetapi isinya biasanya omentum dan bukan usus.

Hernia inguinalis harus dioperasi secara selektif karena risiko tercekik, yang menyebabkan tingkat komplikasi yang lebih tinggi (dan kemungkinan kematian pada pasien yang lebih tua). Perbaikan dapat dilakukan secara standar atau laparoskopi.