Bagaimana cinta mempengaruhi seseorang?

Cinta adalah perasaan cerah misterius yang memiliki efek menguntungkan pada tubuh manusia. Para peneliti telah lama menemukan bahwa orang yang sedang jatuh cinta praktis tidak mengalami stres emosional, dan mereka juga pulih dari penyakit dan memulihkan kekuatan mereka lebih cepat. Telah dipastikan bahwa sistem kekebalan tubuh diperkuat sebagai hasil dari cinta bersama, itulah sebabnya mengapa orang yang sedang jatuh cinta lebih jarang menderita pilek.

Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Amerika menemukan bahwa efek cinta pada otak mirip dengan efek obat-obatan. Mereka menemukan bahwa jika sepasang kekasih melihat gambar objek gairah mereka, otak mereka mulai dipenuhi dengan hormon yang bertanggung jawab atas kesenangan. Karena kontak yang lebih dekat, hormon yang disintesis menghasilkan hubungan psikologis antara dua orang yang sedang jatuh cinta.

Sentuhan fisik memiliki energi yang sangat tinggi, yang dapat dikarakterisasikan sebagai manifestasi emosi romantis yang paling kuat. Berkat sentuhan fisik, kondisi emosional dan fisik seseorang berubah total, dan jiwa serta tubuhnya pulih. Sentuhan fisik sederhana, seperti pelukan, membantu mengurangi kadar hormon stres dalam darah, menormalkan tekanan darah, dan mengurangi kepekaan terhadap rasa sakit.

Selain itu, ingin membuat hubungan lebih lama dan lebih kuat, seseorang yang sedang jatuh cinta di alam bawah sadar ingin menjaga bentuk tubuh, menjalani gaya hidup sehat, dan berjuang untuk mencapai kesempurnaan mutlak. Perasaan seperti cinta dapat memberi orang aliran energi dan kekuatan.

[ 1 ]