Cara efektif untuk menghilangkan efek samping obat disajikan

Peneliti Belanda telah menemukan cara untuk mengantarkan obat ke lokasi penyakit pasien tanpa menimbulkan efek samping. Mereka juga telah menciptakan kamera khusus yang merekam pada 25 juta bingkai per detik, yang memungkinkan untuk melacak proses ini. Ada beberapa cara untuk mengonsumsi obat secara oral, yang menyebabkan darah mengantarkannya ke tujuannya - peradangan atau tumor. Namun, beberapa obat mengandung zat yang dapat membahayakan organ lain. Secara khusus, kemoterapi, selain membunuh sel kanker, juga menghancurkan sel sehat. Spesialis dari Universitas Twente menetapkan sendiri tugas untuk mengembangkan metode yang memungkinkan obat yang diberikan secara oral mencapai targetnya tanpa efek samping.

Salah satu metode tersebut melibatkan penggunaan gelembung mikroskopis yang mengandung obat tertentu. Gelembung tersebut disuntikkan ke dalam darah pasien dan kemudian diaktifkan dengan ultrasound di lokasi tertentu dalam tubuh, seperti tumor. Gelembung tersebut juga membantu memastikan bahwa obat tersebut mudah diserap, karena memiliki kemampuan untuk "menembakkan" lubang kecil pada sel.

Faktor pembatas dalam penelitian ini adalah ketidakmampuan untuk melihat bagaimana obat diserap, karena prosesnya sangat cepat dan gelembungnya terlalu kecil untuk pemeriksaan mikroskopis konvensional. Para peneliti dari Departemen Fisika Fluida di Universitas Twente, bersama dengan rekan-rekan dari Universitas Erasmus, mengembangkan cara untuk melacak proses penyerapan. Untuk melakukannya, mereka menggunakan kamera fluoresensi Brandaris 128 yang sangat cepat, yang mengubah gambar kecil menjadi gambar yang jelas.

"Saat ini, Brandaris 128 adalah kamera tercepat di dunia," ungkap Michel Versluis, profesor madya di Departemen Fisika Fluida di Universitas Twente, kepada harian RBK. "Prinsip pengoperasiannya adalah gambar dari mikroskop diproyeksikan ke cermin yang berputar pada 20.000 putaran per detik. Gambar yang dipantulkan berputar di sekitar 128 kamera CCD seperti lampu mercusuar. Interval antara setiap perekaman oleh kamera CCD lebih dari 40 nanodetik, yaitu 25 juta bingkai per detik."

Tn. Ferslais menambahkan bahwa agar dapat melihat obat di dalamnya dengan laser, obat tersebut harus dicat. Di masa mendatang, para spesialis ingin menyempurnakan metode tersebut sedemikian rupa untuk membuat stiker biokimia khusus yang akan menempel pada sel yang sakit. Dengan demikian, tindakan dapat dilakukan lebih lokal, dan dengan bantuan Brandaris 128, proses tersebut dapat dipantau dan dikendalikan.
Para ilmuwan mencatat bahwa metode ini memiliki potensi besar, meskipun masih memerlukan pengembangan lebih lanjut.

[ 1 ], [ 2 ], [ 3 ], [ 4 ]