Sudahkah Anda memutuskan makna hidup Anda? Sekarang Anda bisa tidur nyenyak!

Orang-orang yang telah menentukan makna hidup mereka tidur lebih baik daripada orang lain dan lebih jarang menderita insomnia, kata para ilmuwan.

Banyak orang mengalami gangguan tidur secara teratur. Misalnya, mereka sering terganggu oleh terbangun di malam hari yang tidak dapat dipahami, kesulitan tidur, dan rasa kantuk di siang hari. Biasanya, sebagian besar orang ini menjadi pasien tetap klinik: mereka diberi resep obat penenang dan pil tidur, serta berbagai prosedur fisioterapi. Namun, semua ini hanya memiliki efek sementara. Dan hanya beberapa dokter yang menyarankan untuk berkonsultasi dengan psikoterapis: memang, seringkali hanya spesialis seperti itu yang dapat menyelesaikan masalah "tidur".

Bagaimana kita dapat meningkatkan kualitas tidur kita? Para ahli dari Universitas Northwestern mengatakan bahwa untuk mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas, hidup kita harus diisi dengan makna sebanyak mungkin.

Profesor Jason Ong dan tim ilmuwan melakukan survei terhadap lebih dari 800 relawan berusia enam puluh tahun ke atas. Pertanyaan utamanya adalah: bagaimana mereka menilai kualitas tidur mereka sendiri, dan apakah mereka menganggap hidup mereka penuh makna?

Tes tersebut terdiri dari tiga puluh dua pertanyaan secara keseluruhan. Misalnya, salah satu pertanyaan yang paling "lengkap" adalah: "Bisakah Anda menerapkan pernyataan ini pada diri Anda sendiri: "Saya bangga dengan apa yang telah saya lakukan di masa lalu dan apa yang ingin saya lakukan"?

Ditemukan bahwa orang yang puas dengan kehidupan mereka dan memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang mereka jalani tidur tanpa masalah tertentu. Mereka mengalami apnea jauh lebih jarang – istilah ini merujuk pada jeda jangka pendek dalam pernapasan yang berdampak negatif pada kualitas tidur dan seiring waktu dapat menyebabkan masalah kardiovaskular. Orang yang mengetahui tujuan hidup mereka mengeluhkan sindrom kaki gelisah lebih dari 50% lebih jarang, dan kantuk di siang hari tidak mereka alami.

Seperti yang telah disebutkan, hanya orang lanjut usia yang berpartisipasi dalam proyek ini, baik pria maupun wanita. Tidak ada satu pun peserta yang menderita demensia pikun. Akan tetapi, para ilmuwan percaya bahwa kecenderungan serupa berdasarkan makna hidup juga dapat ditemukan pada orang yang lebih muda. Satu-satunya peringatan adalah bahwa orang muda cenderung tidak memikirkan makna hidup mereka.

Bisakah psikoterapis mengoreksi arah pikiran? Apakah benar-benar ada hubungan sebab akibat antara afirmasi hidup kita dan kualitas tidur? Para peneliti sendiri mengklaim bahwa eksperimen lebih lanjut akan dapat membuktikan keberadaan hubungan ini. Dan makna hidup benar-benar akan membantu Anda tidur nyenyak.

Studi ini dijelaskan di halaman Sleep Science and Practice (https://sleep.biomedcentral.com/articles/10.1186/s41606-017-0015-6).