Eksim pada bayi mungkin disebabkan oleh kekurangan vitamin PP pada ibu

Ilmuwan terkemuka Inggris - perwakilan ilmiah dari Universitas Southampton - telah membuktikan bahwa kekurangan nikotinamida (vitamin PP) selama kehamilan meningkatkan risiko eksim pada bayi baru lahir. Para ahli yakin bahwa kadar vitamin PP dan produk metaboliknya yang tidak mencukupi memainkan peran kunci dalam patogenesis eksim. Informasi unik tersebut merupakan semacam kelanjutan dari asumsi terkini bahwa anak-anak dapat memperoleh kecenderungan untuk mengembangkan eksim di dalam rahim. Jika kita mempercayai kesimpulan baru para ilmuwan, maka adalah mungkin untuk berhasil memecahkan masalah penyakit pada bayi melalui koreksi medis atau nutrisi terhadap kadar nikotinamida dalam darah wanita hamil. "Untuk mengonfirmasi hubungan yang telah kami temukan, diperlukan lebih banyak penelitian. Namun, kami yakin bahwa kami bergerak ke arah yang benar dan akan segera dapat mencegah perkembangan eksim," kata Dr. Kate Godfrey, kepala Pusat Biomedik untuk Studi Gizi di Southampton.

Inti dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Para spesialis mengukur kadar sejumlah zat yang ada dalam aliran darah wanita hamil. Secara total, hampir lima ratus ibu hamil diperiksa. Tingkat kinurenin, asam kinurenik dan antranilat, vitamin PP dan triptofan, N1-metilnikotinamida ditentukan. Semua pemeriksaan dilakukan pada trimester terakhir kehamilan. Kemudian penelitian dilanjutkan setelah kelahiran anak-anak yang baru lahir. Para spesialis memeriksa hubungan antara kandungan zat-zat vitamin di atas dan produk metaboliknya, yang ditentukan dalam plasma darah ibu, dengan kasus eksim anak-anak. Memang, hubungan seperti itu ditemukan, tetapi hanya ketika anak-anak berusia 6-12 bulan.

Tidak ada hubungan seperti itu yang diamati sejak lahir hingga enam bulan. Para ilmuwan tidak dapat menjelaskan mengapa masalah itu muncul begitu terlambat. “Obat luar yang mengandung vitamin PP telah digunakan selama bertahun-tahun untuk meredakan gejala eksim. Namun, para ilmuwan telah meneliti hubungan antara kadar nikotinamida dalam darah wanita hamil dan risiko terkena penyakit seperti dermatitis atopik untuk pertama kalinya. Saat ini, para spesialis dapat memikirkan tindakan pencegahan yang efektif yang melibatkan diet khusus dan mengonsumsi sediaan vitamin khusus,” komentar seorang dokter kulit terkemuka Inggris tentang hasil penelitian tersebut. Anda dapat membaca tentang penelitian tersebut secara lengkap di halaman jurnal populer “Journal of Clinical and Experimental Allergology”.

Staf dan perwakilan Universitas Southampton menjelaskan secara rinci setiap tahap baru percobaan tersebut. Omong-omong, nikotinamida dan asam nikotinat terkandung dalam jumlah yang cukup pada kacang tanah, kacang pinus, pistachio, daging kalkun, makarel, makarel kuda, dan tuna, serta pada hati dan kacang hijau.

[ 1 ], [ 2 ], [ 3 ], [ 4 ], [ 5 ], [ 6 ], [ 7 ]