Para ilmuwan telah mampu menumbuhkan sel telur dari sel punca

Sekelompok ilmuwan dari Universitas Harvard berhasil melakukan percobaan menumbuhkan sel telur di laboratorium dari sel induk yang diambil dari ovarium seorang wanita muda. Hasil penelitian tersebut dipublikasikan pada tanggal 26 Februari di jurnal Nature Medicine.

Para penulis studi tersebut yakin bahwa hal ini membantah dogma bahwa ovarium pada awalnya berisi persediaan sel telur yang terbatas dan tidak dapat diperbarui, yang akan habis selama masa reproduksi wanita. Seperti yang dikatakan Profesor Jonathan Tilly, direktur Pusat Biologi Reproduksi di Rumah Sakit Umum Massachusetts, yang memimpin tim tersebut, kepada BBC News, hasil penelitian ini dapat mengarah pada terobosan revolusioner dalam reproduksi manusia dalam waktu dekat.

Teori yang menyatakan bahwa tubuh perempuan selama masa subur tidak hanya menggunakan cadangan yang diberikan saat lahir, tetapi juga menghasilkan sumber potensial sel telur baru, diajukan Tilly pada tahun 2004. Kemudian, ia dan rekan-rekannya berhasil mengisolasi sel-sel tersebut pada tikus.

Kali ini, objek penelitian Tilley dan timnya adalah jaringan ovarium yang diambil dari seorang wanita berusia 20 tahun. Para ilmuwan mengisolasi sel punca dari jaringan tersebut berkat protein spesifik yang disebut DDX4 yang melapisi permukaannya. Sel-sel ini kemudian diberi label dengan protein fluoresensi hijau. Para ilmuwan kemudian mengamati bagaimana oosit - sel telur yang belum matang - berkembang dari sel-sel yang diberi label dalam kondisi laboratorium selama dua minggu. Oosit ini kemudian dikembalikan ke jaringan ovarium, yang, untuk memastikan suplai darah yang baik, ditanamkan di bawah kulit tikus hidup. Di sana, oosit matang dan berubah menjadi sel telur matang, yang menurut penulis penelitian, tidak berbeda dalam karakteristik fungsionalnya dari yang diproduksi dalam tubuh wanita secara alami.

Menurut Tilly, teknologi baru ini memungkinkan terciptanya sel telur dalam jumlah tak terbatas. Tim Tilly kini tengah menggalakkan gagasan untuk menciptakan bank sel induk oosit yang dapat dibekukan dan disimpan dalam jangka waktu lama. Tilly yakin bahwa hal ini dapat membantu para wanita yang menderita kanker atau infertilitas untuk hamil.

Pada saat yang sama, sejumlah ahli percaya bahwa sebelum mulai memproduksi telur, diperlukan penelitian tambahan selama bertahun-tahun di bidang ini.

[ 1 ], [ 2 ], [ 3 ]