Para ilmuwan telah membuat "peta rasa" dari otak

Sensasi rasa di otak kita tidak dikendalikan oleh kompleks neuron multiprofil, seperti yang diyakini sebelumnya, tetapi oleh sekumpulan gugusan sel saraf yang bertanggung jawab atas rasa tertentu.

Sensasi pengecapan mengikuti jalur yang sama dengan sensasi visual, pendengaran, dan sensasi lainnya - dari sel reseptor ke area tertentu di otak, yaitu penganalisis rasa. Diasumsikan bahwa setiap rasa (pahit, asin, manis, dll.) berhubungan dengan reseptor individual. Dalam percobaan pada tikus, reaksi hewan terhadap rangsangan buatan pada reseptor "pahit" berbeda dengan rangsangan pada reseptor "manis". Namun, apa yang terjadi selanjutnya, ke mana impuls saraf dari reseptor rasa pergi, masih belum jelas untuk waktu yang lama. Area neuron yang terstimulasi oleh sensasi rasa yang berbeda saling tumpang tindih, yang memaksa para ilmuwan untuk membayangkan penganalisis rasa sebagai sekelompok sel saraf dengan medan aksi yang luas dan tidak spesifik.

Namun, keberadaan neuron yang sangat terspesialisasi tidak memberikan ketenangan bagi para peneliti: apakah sinyal benar-benar ditransmisikan dari penerima tertentu ke penganalisa "umum"? Para ilmuwan dari Howard Hughes Medical Institute (AS) memasukkan pewarna peka kalsium ke dalam neuron tikus, yang mulai berpendar sebagai respons terhadap perubahan kandungan ion kalsium. Aktivitas tersebut disertai dengan pemompaan ion antara sel dan lingkungan eksternal, dan sebagai respons terhadap iritasi rasa, para ilmuwan dapat melihat dengan tepat neuron mana di otak yang "merasakan" sinyal tersebut. Metode tersebut memungkinkan untuk memantau kondisi ratusan sel saraf secara bersamaan.

Dan ternyata ketika seekor tikus mencicipi sesuatu yang pahit, hal itu menyebabkan aktivasi sekelompok neuron tertentu, tetapi jika hewan tersebut beralih ke sesuatu yang asin, maka sebagai respons, neuron yang terletak beberapa milimeter dari yang pertama, yang "pahit" terbangun. Begitu pula dengan semua sensasi rasa. Hasilnya, para peneliti berhasil membangun "peta rasa" otak dengan area yang tidak tumpang tindih yang bertanggung jawab atas rasa yang berbeda, yang ditulis oleh para penulis dalam jurnal Science.

Dengan demikian, sensasi rasa tidak berbeda dari sensasi lain dalam hal pemrosesan akhir oleh penganalisa pusat. Peta fungsional yang sama ada untuk organ indera lainnya; dengan demikian, suara dengan nada yang berbeda didistribusikan di otak melalui area saraf yang berbeda dari penganalisa pendengaran. Bagaimana area ini berkomunikasi, yang mengakibatkan kita merasakan beberapa rasa yang kompleks, masih harus dilihat. Meskipun juru masak dan koki tingkat lanjut mungkin tidak keberatan mempercepat penelitian ke arah ini.