Para insinyur telah mengembangkan rompi untuk nyeri punggung

Nyeri pada tulang belakang, di salah satu bagiannya, merupakan masalah umum dan serius bagi banyak pasien. Dokter sering menjumpai gejala seperti itu.

Saat ini, lebih dari 50% orang dewasa di seluruh dunia menderita nyeri punggung yang bersifat periodik atau sistematis, karena berbagai alasan. Misalnya, menurut statistik, nyeri punggung dengan intensitas yang bervariasi mengganggu sekitar 80% orang Amerika.

Para spesialis tidak hanya tertekan oleh penyebaran masalah ini secara massal, tetapi juga oleh "peremajaannya": jika sebelumnya nyeri seperti itu hanya dialami oleh orang setengah baya dan lanjut usia, kini bahkan remaja pun dapat mengalami masalah dengan tulang belakang. Seperti yang telah dicatat oleh para dokter Amerika, selama enam belas tahun jumlah orang yang mencari pertolongan untuk nyeri punggung telah meningkat setidaknya 10%.

Statistik yang sama juga memberikan indikator lain: hingga 40% pasien mengeluh bahwa nyeri mengganggu kehidupan sehari-hari mereka, 37% mengalami gangguan tidur karena nyeri, dan 38% pasien menghentikan aktivitas fisik apa pun karena nyeri.

Insinyur dari Universitas Vanderbilt telah menciptakan rompi unik yang fungsi utamanya adalah untuk menyangga tulang belakang saat mengangkat beban berat dan melakukan gerakan aktif. Penemuan ini pertama kali dipresentasikan pada kongres terakhir International Biomechanical Society di Brisbane.

"Kita jengkel dengan karakter TV yang dilengkapi dengan kostum khusus yang memberikan kekuatan super kepada pahlawan mereka. Banyak sekali orang yang menginginkan pakaian seperti itu untuk diri mereka sendiri. Namun, tugas kita bukanlah memberi seseorang kekuatan super, melainkan membebaskannya dari penderitaan dan ketidakmampuan untuk melakukan tugas sehari-hari - misalnya, banyak yang mengeluh bahwa mereka tidak dapat menggendong bayi mereka sendiri," canda Karl Zelik, seorang insinyur terkemuka, tentang hal ini.

Perkembangan yang unik adalah rompi dua bagian, satu bagian menahan bagian dada, dan bagian lainnya dipasang di bagian atas kaki, terhubung ke bagian dada dengan tali karet. Tali dapat dilonggarkan, dan dikencangkan hanya sebelum memulai aktivitas fisik.

Saat sabuk terpasang, rompi menahan daerah pinggang dan mencegah ketegangan berlebihan saat menekuk badan. Spesialis melakukan eksperimen klinis dengan relawan, yang memungkinkan mereka membuktikan bahwa rompi "meringankan" otot punggung hingga 45%.

"Banyak pasien yang terburu-buru menyingkirkan masalah punggung yang serius dengan bantuan cara-cara yang belum terbukti secara ilmiah dan belum disetujui, sering kali buatan sendiri. Saya telah melihat banyak pasien yang, karena rasa sakit yang terus-menerus, tidak dapat bekerja atau mengurus diri sendiri di rumah. Penemuan kami - rompi unik - wajib untuk menyelesaikan masalah orang-orang seperti itu untuk waktu yang lama, dan tanpa konsekuensi yang tidak menyenangkan," kata Aaron Young, yang mengkhususkan diri dalam patologi tulang belakang di Pusat Medis di Universitas Vanderbilt.

Hingga saat ini, baru ada presentasi penemuan ini. Informasi mengenai peluncuran produksi massal rompi, dimulainya penjualan, dan perkiraan harga perangkat tersebut belum diterima.