Kesepian mengurangi jumlah tahun sehat pada orang dewasa yang lebih tua

Sebuah studi terkini yang diterbitkan dalam jurnal BMC Public Health menentukan dampak kesepian pada harapan hidup sehat (HLE) dan mengidentifikasi cara untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan subjektif di antara orang lanjut usia.

Kesepian adalah perasaan terputus hubungan dan ketidakpuasan dalam hubungan. Kesepian telah diidentifikasi sebagai prediktor signifikan dan terpelajar dari penyakit mental dan fisik.

Kesepian dapat mengaktifkan respons saraf otonom, yang menyebabkan stres kronis. Kesepian juga dapat memperburuk penyakit yang berkaitan dengan usia dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular (CVD), disabilitas, demensia, dan kelemahan. Kesepian dapat memengaruhi pria dan wanita secara berbeda; wanita tua yang kesepian lebih mungkin menderita depresi dan kehilangan fungsi fisik.

Seiring meningkatnya urbanisasi di Tiongkok, ikatan keluarga tradisional dan ketersediaan dukungan keluarga telah melemah. Orang dewasa yang lebih tua di Tiongkok memiliki risiko lebih besar untuk merasa kesepian; diperkirakan hingga 25% dari mereka mengalami kesepian.

Studi ini menggunakan data dari China Longitudinal Study of Healthy Ageing, yang melibatkan 15.500 orang berusia 65 hingga 99 tahun. Peserta ditanyai tentang aktivitas kehidupan sehari-hari (ADL) dan kesehatan yang dinilai sendiri (SRH) sebagai ukuran kesehatan dan kesejahteraan.

Alih-alih menilai keberadaan penyakit tertentu, kesehatan peserta dinilai menggunakan ADL dan SRH. Penggunaan HLE alih-alih pengukuran prevalensi penyakit juga menghindari bias kelangsungan hidup.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara kesepian dan harapan hidup (LE) pada setiap kelompok usia, HLE dan proporsi harapan hidup sehat yang diharapkan.

Usia rata-rata peserta adalah 72,9 tahun. Wanita yang lebih tua cenderung tidak berpendidikan, berpenghasilan rendah, kehilangan pasangan, dan hidup sendiri.

Kesepian juga lebih umum terjadi pada wanita (29,5%) dibandingkan dengan pria (20,2%). Namun, sekitar 96% pria dan wanita aktif secara fisik, dengan 82,5% pria dan 85,3% wanita menganggap diri mereka sehat.

Setahun setelah penelitian dimulai, orang dewasa yang kesepian cenderung lebih sering sakit daripada mereka yang tidak merasa kesepian. Orang dewasa yang kesepian juga cenderung lebih sering meninggal selama periode ini, terlepas dari kondisi kesehatan dasar mereka.

Orang yang kesepian memiliki skor ADL dan SRH yang lebih rendah. Harapan hidup pada usia 65 tahun untuk orang yang kesepian adalah 20 tahun dibandingkan dengan 23 tahun untuk orang yang tidak kesepian.

Studi tersebut menemukan bahwa kesepian memiliki dampak signifikan terhadap harapan hidup sehat pada orang dewasa yang lebih tua, terutama wanita. Temuan ini menyoroti perlunya program promosi kesehatan yang terarah untuk mengurangi dampak negatif kesepian, terutama di kalangan wanita yang lebih tua.

Kesimpulan

• Kesepian dikaitkan dengan kesehatan fisik dan mental yang buruk.
• Wanita yang lebih tua lebih rentan terhadap dampak kesepian.
• Kesepian dapat menyebabkan menurunnya ADL dan SRH, yang akhirnya memengaruhi harapan hidup dan kualitas hidup.
• Intervensi yang tepat sasaran diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan di kalangan lansia, khususnya perempuan.