Obat penurun berat badan baru membuat sel-sel lemak mati

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Medical Science Translational, para peneliti menyajikan pendekatan baru dan berpotensi revolusioner terhadap penurunan berat badan pada obesitas, sebuah obat yang disebut Adipotide, yang bekerja dengan cara mengurangi suplai darah ke sel-sel lemak (adiposit), sehingga menyebabkan sel-sel tersebut mati.

Pendekatan standar untuk mengatasi obesitas biasanya melibatkan pengaktifan metabolisme dan/atau pengurangan asupan kalori dengan menekan nafsu makan. Dan ini tidak mengecualikan kunjungan rutin ke pusat kebugaran dan, dalam beberapa kasus, operasi bypass lambung.

Dr. Lou Aronne, direktur program manajemen berat badan komprehensif di Weill-Cornell Medical College, menjelaskan, "Ini adalah konsep yang sangat inovatif dalam perang melawan obesitas saat ini... Namun, kami masih perlu melakukan penelitian pada manusia untuk melihat apakah program ini efektif dan, yang lebih penting, aman."

Obat ini pertama kali diuji pada monyet. Hasil percobaan menunjukkan bahwa selama empat minggu, monyet kehilangan rata-rata 11 persen dari berat badan total mereka. Obat ini juga mengurangi indeks massa tubuh (IMT) hewan, yang ditentukan oleh rasio lemak terhadap jaringan lain. Menariknya, monyet yang tidak mengalami obesitas tidak mengalami penurunan berat badan. Ini berarti bahwa obat ini hanya efektif memengaruhi sel-sel lemak.

Para peneliti berharap bahwa efektivitas obat yang terbukti pada hewan berarti obat tersebut akan ditoleransi dengan baik oleh manusia, meskipun uji klinis mungkin memakan waktu beberapa tahun.

Agar Adipotide dapat tersedia di pasar medis, obat tersebut harus disetujui oleh FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) karena obat tersebut dapat menimbulkan efek samping, termasuk masalah ginjal yang dapat disembuhkan, dan masalah ginjal dapat bertambah parah jika digunakan dalam jangka panjang atau berulang.

[ 1 ], [ 2 ], [ 3 ], [ 4 ], [ 5 ], [ 6 ]