Orang gemuk hidup lebih lama daripada orang kurus

Kebanyakan orang yang kelebihan berat badan mencoba menurunkan berat badan secepat mungkin, tetapi sebuah studi baru oleh para ilmuwan menunjukkan bahwa orang yang kelebihan berat badan hidup lebih lama daripada orang yang langsing dan bugar. Jadi, jika Anda menambah beberapa pon berat badan selama liburan Tahun Baru dan Natal, ini bukan alasan untuk khawatir, tetapi jalan menuju umur panjang.

Sebuah studi skala besar baru oleh para ahli, yang hasilnya diterbitkan dalam Jurnal Asosiasi Medis Amerika, didasarkan pada analisis ratusan studi sebelumnya oleh para ilmuwan.

Kita sudah biasa mendengar bahwa orang yang gemuk lebih rentan terhadap risiko terkena berbagai penyakit, seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, radang sendi, dan sebagainya. Padahal, menjadi kurus jauh lebih berbahaya daripada menjadi gemuk. Para ilmuwan mengatakan bahwa orang yang gemuk memiliki kelebihan dalam hal harapan hidup dan kualitas hidup dibandingkan dengan orang yang berat badannya berada dalam kisaran indikator yang dianggap normal.

"Meskipun berat badan berlebih meningkatkan risiko terkena sejumlah penyakit, berat badan berlebih dapat berperan positif di usia tua," komentar para peneliti mengenai hasil penelitian tersebut. "Cadangan lemak berlebih membantu orang menjaga kesehatan di usia tua, jika suatu penyakit tiba-tiba memicu penurunan berat badan yang signifikan."

Penulis karya tersebut mengatakan, jika orang gemuk kehilangan berat badannya karena sakit akibat timbunan lemaknya, maka pada orang kurus, organ dalam terlibat dalam proses ini.

Namun, para ilmuwan mencatat bahwa hal ini hanya berlaku bagi orang-orang dengan berat badan sedikit berlebih. Orang-orang yang memiliki masalah berat badan serius dan mengalami obesitas tidak termasuk dalam kategori ini.

Selain itu, para ilmuwan tengah mengembangkan versi lain. Versi ini didasarkan pada fakta bahwa orang yang kelebihan berat badan memantau kesehatan mereka dengan lebih cermat agar tidak bertambah berat badan, dan karena itu, mereka lebih sering mengunjungi pusat kebugaran dan mengendalikan pola makan, menghindari makanan berlemak, dan memuaskan rasa lapar tepat waktu. Orang kurus, yang tidak peduli dengan masalah berat badan berlebih, menurut para ilmuwan, tidak terlalu pilih-pilih makanan dan kurang berolahraga. Para ahli juga mencatat bahwa orang yang kelebihan berat badan lebih memperhatikan kesehatan mereka dan gejala penyakit, misalnya, tekanan darah tinggi. Ini berarti bahwa mereka akan lebih cepat khawatir tentang kesehatan mereka dan mencari pertolongan medis tanpa menunda.

Para ilmuwan menganalisis lebih dari sembilan puluh penelitian tentang masalah ini, yang melibatkan jutaan wanita dan pria. Para ahli menilai rasio berat badan terhadap tinggi badan (indeks massa tubuh) subjek, serta kesehatan mereka.

Indeks massa tubuh untuk orang dengan tipe tubuh normal adalah 18,5 - 24,9. Berat badan berlebih adalah 25 - 29,9, dan obesitas adalah BMI yang melebihi 30.

Hasilnya, para ilmuwan sampai pada kesimpulan bahwa orang dengan berat badan berlebih hidup enam persen lebih lama daripada mereka yang termasuk dalam kategori "normal". Namun, selain itu, ternyata harapan hidup orang-orang yang berat badannya berada dalam kisaran 30 - 34,9, kira-kira sama dengan harapan hidup orang-orang langsing, tetapi bagi mereka yang berat badannya lebih, risiko kematian dini meningkat tajam.

[ 1 ]