Para ilmuwan telah menemukan alasan mengapa tubuh tidak dapat mempertahankan diri dari tuberkulosis

Tuberkulosis, yang membunuh lebih dari 2 juta orang setiap tahun, disebabkan oleh bakteri yang dikenal sebagai Mycobacterium tuberculosis - atau Mtb.

Sel target bagi mikobakteri adalah imunosit. Dengan menembusnya, mikobakteri menghindari respons imun tubuh.

Hingga saat ini, para ilmuwan hanya memiliki pemahaman umum tentang bagaimana infeksi tuberkulosis berkembang. Sebuah penelitian oleh para spesialis dari Pusat Penelitian Infeksi dan Imunitas di Vancouver telah menunjukkan bahwa mikobakteri menghasilkan protein spesifik yang memungkinkan mereka untuk menipu sistem keamanan tubuh.

Hasil penelitian tersebut dipublikasikan dalam Jurnal Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional.

"Mikobakteri berhasil mengelabui sistem imun kita sepenuhnya hingga mempercayai bahwa mereka tidak ada, itulah sebabnya mereka menjadi pembunuh yang sangat efektif," kata Dr. Yossef Av-Gay, seorang peneliti di Pusat Studi Infeksi dan Imunitas. "Kami menemukan bahwa sel-sel yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan menghancurkan bakteri penyerang ditipu oleh protein khusus yang menghalangi kemampuan sel-sel imun untuk mengenali dan menghancurkan mikobakteri."

Bagaimana ini terjadi?

Makrofag bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan menghilangkan mikroorganisme berbahaya. Biasanya, makrofag, dengan menelan bakteri atau agen infeksius lainnya, mulai memusatkannya di area tertentu. Kemudian, komponen sel khusus bermigrasi ke area yang terkontrol ini, melepaskan enzim asam, dan melarutkan bakteri. Sistem ini bekerja dengan baik terhadap sebagian besar agen infeksius. Namun, dalam kasus tuberkulosis, respons imun ini dimatikan.

Ketika mikobakteri ditelan oleh makrofag, mereka melepaskan protein yang disebut PtpA, yang menghambat dua mekanisme terpisah yang dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan asam yang membantu membunuh bakteri. Akibatnya, mikobakteri, seperti kuda Troya, melanjutkan aktivitas kehidupan mereka di dalam sel-sel sistem imun, bersembunyi dari sistem imun.

"Kami telah mempelajari interaksi antara bakteri tuberkulosis dan makrofag manusia selama sepuluh tahun terakhir," kata Dr. Av-Gay. "Kami sangat senang dengan penemuan ini. Dengan menemukan trik yang digunakan mikobakteri, kami akan dapat mengembangkan obat yang lebih efektif untuk melawan penyakit ini."

Tuberkulosis merupakan penyebab kematian utama di antara penyakit menular di dunia modern. Setiap 20 detik satu orang meninggal karena tuberkulosis, dan sekitar 4.400 orang meninggal setiap hari. Menurut perkiraan WHO, sepertiga dari populasi dunia terinfeksi tuberkulosis.

[ 1 ], [ 2 ], [ 3 ], [ 4 ]