Sediaan multivitamin menimbulkan risiko bagi manusia

Menurut para peneliti di University of Colorado, mengonsumsi suplemen vitamin secara teratur dapat memicu perkembangan penyakit yang mengancam jiwa. Misalnya, konsumsi asam askorbat yang tampaknya tidak berbahaya secara berlebihan dapat meningkatkan risiko timbulnya pielonefritis kalkulus, dan vitamin seperti retinol asetat, tokoferol, dan vitamin B dapat terakumulasi dalam jaringan manusia.

Para ilmuwan yakin bahwa penggunaan sediaan vitamin yang tidak terkontrol tidak hanya dapat menyebabkan penyakit, tetapi juga kematian. Studi tentang fakta ini berlangsung sekitar sepuluh tahun. Selama waktu ini, ribuan peserta sukarelawan diperiksa, dan indikator kesehatan mereka dipantau setiap tiga bulan, selama seluruh periode percobaan.

Para ilmuwan membagi semua peserta menjadi dua kelompok besar. Orang-orang dari kelompok pertama secara teratur mengonsumsi semua jenis suplemen vitamin, dan peserta di kelompok kedua mengonsumsi obat "kosong" - plasebo.

Ketika penelitian selesai, staf Universitas Colorado menyimpulkan hasilnya. Hasilnya sungguh mencengangkan: pemantauan kesehatan subjek secara terus-menerus menunjukkan bahwa asupan multivitamin secara teratur secara signifikan meningkatkan risiko proses ganas dan patologi kardiovaskular. Misalnya, relawan yang mengonsumsi retinol asetat (vitamin A) dalam jumlah besar memiliki kecenderungan untuk mengembangkan kanker paru-paru pada 20% kasus. Penggunaan asam askorbat dosis berlebihan meningkatkan risiko pengembangan penyakit jantung dan pembuluh darah hingga hampir 35%.

Asam folat, meskipun manfaatnya tidak diragukan, bila digunakan dalam jangka panjang dalam dosis berlebihan dapat memicu perkembangan polip usus besar, serta meningkatkan pertumbuhan polip yang ada.

Antara lain, kelebihan vitamin secara umum dalam tubuh berdampak pada kemerosotan proses menghafal dan daya ingat jangka panjang pada partisipan percobaan.

Setelah menganalisis dengan saksama informasi yang diperoleh selama penelitian, para spesialis mencapai pendapat bulat: penggunaan sediaan vitamin secara teratur tidak dapat berfungsi sebagai tindakan pencegahan terhadap onkologi dan penyakit jantung. Sebaliknya, bagi seseorang yang tidak memiliki masalah dengan nutrisi dan penyerapan vitamin alami dari makanan, mengonsumsi vitamin sintetis bisa jadi tidak berguna, bahkan berbahaya.

Menurut pendapat bulat dari para profesional medis, asupan tambahan sediaan vitamin hanya tepat jika seseorang memiliki pola makan yang sangat buruk atau memiliki penyakit sistem pencernaan yang menyulitkan penyerapan vitamin alami. Dengan demikian, asupan tambahan asam askorbat dianjurkan bagi penduduk di wilayah utara, dan vitamin E harus dikonsumsi oleh wanita hamil untuk perkembangan normal bayi yang belum lahir.

Semua orang lainnya dapat memperoleh seluruh vitamin yang diperlukan dari makanan - dengan diet lengkap, ini sudah cukup bagi tubuh.

[ 1 ], [ 2 ], [ 3 ], [ 4 ], [ 5 ]