Pergantian jenis kelamin tanpa operasi atau orang guevedo.

Di Republik Dominika, para ahli telah menemukan tipe orang yang tidak biasa yang bermutasi dan mengubah jenis kelamin pada masa remaja, tanpa operasi atau mengonsumsi obat apa pun. Ternyata, selama masa remaja, anak perempuan mengubah jenis kelaminnya tanpa campur tangan dari luar, mereka tidak hanya mengembangkan karakteristik seksual sekunder laki-laki, tetapi juga menumbuhkan penis.

Kisah anak-anak unik ini diceritakan dalam film BBC2, yang menggambarkan perkembangan manusia sejak hari-hari pertama pembuahan, perubahan-perubahan yang terjadi di dalam rahim bersama embrio dan bagaimana beberapa faktor dapat memengaruhi kehidupan di masa depan.

Tokoh utama film ini adalah seorang pria muda. Johnny yang berusia 24 tahun dari Republik Dominika, seperti dalam kasus-kasus lain, awalnya dibesarkan sebagai seorang gadis, karena saat lahir ia dianggap sebagai seorang gadis karena kurangnya karakteristik laki-laki yang jelas. Hanya selama periode perubahan hormonal, Johnny mulai mengembangkan penis.

Pemuda itu sendiri mengatakan bahwa di masa kecilnya namanya adalah Felicita, dan seperti gadis-gadis lainnya, ia mengenakan gaun dan mengepang rambutnya. Setelah perubahan jenis kelamin, Johnny mulai diganggu oleh teman-temannya, di sekolah anak-anak memanggilnya iblis dan satu-satunya jalan keluar yang ditemukan Johnny-Felicita untuk dirinya sendiri saat itu adalah melawan para pelakunya.

Anak unik lainnya yang secara alami berubah jenis kelamin adalah seorang anak perempuan bernama Carla, yang mulai berubah menjadi laki-laki ketika berusia sekitar 7 tahun.

Para peneliti menjadi tertarik pada fenomena ini dan memutuskan untuk mencari tahu alasan terjadinya mutasi ini.

Perlu dicatat bahwa pekerjaan serupa dilakukan 40 tahun yang lalu dan, ternyata, kromosom adalah penyebab mutasi.

Selama 14 hari pertama pembentukan embrio, embrio bersifat aseksual, setelah sekitar 8 minggu, embrio mengembangkan organ seksual. Jika embrio berjenis kelamin laki-laki, kromosom Y bertanggung jawab atas proses pembentukan testis, dan selanjutnya testis mulai memproduksi hormon seks pria, testosteron. Dalam kasus embrio perempuan, kromosom X bertanggung jawab atas proses ini. Pada usia 9-10 minggu, embrio mulai mengembangkan penis atau klitoris.

Seperti yang ditunjukkan penelitian, embrio anak mutan, atau yang disebut gevedose oleh para ilmuwan, tidak memiliki enzim 5-alpha-reductase, yang menyebabkan karakteristik seksual utama bayi yang baru lahir disembunyikan. Karena alasan inilah jenis kelamin hanya ditentukan pada masa remaja, ketika perubahan tertentu dimulai dalam tubuh, produksi testosteron aktif terjadi, dan tidak hanya karakteristik seksual sekunder tetapi juga primer muncul.

Perlu dicatat bahwa orang-orang yang salah diklasifikasikan saat lahir tidak berbeda dengan mereka yang jenis kelaminnya jelas sejak lahir. Misalnya, Johnny mungkin tidak memiliki rambut wajah atau tubuh seperti kebanyakan pria, tetapi ia dapat melakukan hubungan seks normal dan mampu memiliki anak.

Penelitian ini telah membantu para ilmuwan mengembangkan obat bagi pria yang mulai mengalami kebotakan seiring bertambahnya usia atau menderita adenoma prostat.

[ 1 ]